Peran Perbankan dalam Mendorong Percepatan Transisi Energi

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia perlu memiliki rancangan ketahanan energi yang kuat dan berkelanjutan untuk memenuhi dan menjamin kebutuhan energi dalam negeri sambil mengurangi emisi gas rumah kaca.

Namun demikian, transisi energi ini dihadapkan pada sejumlah tantangan kompleks. Selain masih tingginya tingkat ketergantungan dunia pada energi fosil, kebutuhan investasi untuk mendorong transisi energi saat ini sangat tinggi. Sehingga diperlukan perencanaan matang dan kolaborasi kuat yang harus dilakukan berbagai pihak, salah satunya dengan perbankan.

Pembiayaan hijau yang dihadirkan perbankan menjadi instrumen penting untuk mendukung pergerakan ke arah pembangunan lebih ramah lingkungan dan inklusif. Pembiayaan hijau mencakup investasi pada proyek-proyek strategis, seperti energi terbarukan, transportasi berkelanjutan, serta teknologi yang mendukung efisiensi dari sumber daya dan pengelolaan limbah.

Inisiatif ini juga didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui penerbitan Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II dengan mengarahkan industri jasa keuangan yang menjadi kewenangan OJK dan arahan kepada kementerian/lembaga untuk mengembangkan inisiatif pembiayaan dalam proyek-proyek hijau dan berkelanjutan. Apalagi, transisi energi merupakan salah satu isu paling penting untuk segera dilaksanakan dan dalam perjalanannya memerlukan peran dan kesediaan sejumlah pihak, termasuk dari sektor perbankan.

Sebelumnya, Bank DBS Indonesia menyebutkan upaya transisi dan segala kebijakan yang mengikuti membutuhkan pendanaan, dengan angka yang cukup signifikan. Berdasarkan data, di akhir 2023, Presiden Jokowi menyebut Indonesia butuh dana sekitar US$ 1 triliun untuk bisa mencapai net zero emission (NZE) 2060. Angka tersebut menunjukkan besarnya kebutuhan dana untuk mendukung transisi energi di Indonesia.

Adapun kebutuhan dana US$ 1 triliun tersebut pasti membutuhkan peran sektor swasta yakni perbankan dan pelaku industri finansial lainnya. Peran perbankan utamanya adalah dengan menyediakan pendanaan berkelanjutan yang saat ini nilainya masih kurang dari pendanaan konvensional. Hal ini dapat menjadi sinyal positif dengan adanya potensi besar ke depan.

Untuk diketahui, Bank DBS Indonesia saat ini fokus menjadi transisional partner dengan memberikan saran dan membantu para klien maupun seluruh pemangku kepentingan yang memiliki visi transisi energi menuju bumi yang lebih hijau.

Selain itu, DBS Indonesia juga akan menggelar Asian Insights Conference dengan tema "Growth In a Changing World". Acara ini akan berlangsung pada Rabu, 21 Mei 2025 di Ballroom Hotel Mulia, Jakarta.

Asian Insights Conference adalah platform utama bagi bisnis dan investor untuk menavigasi perubahan global dan regional. Bank DBS Indonesia memposisikan diri sebagai mitra keuangan yang terpercaya, menawarkan wawasan tentang tren kunci dan solusi untuk pertumbuhan.


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Video: DBS Siap Gelar Asian Insights Conference 2025!

Next Article Bank DBS Indonesia Raup Laba Bersih Rp 303,04 M di Januari

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|