Powell Beri Sinyal Hawkish, Bitcoin Cs Akhirnya Terkoreksi

1 month ago 13

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto cenderung bergerak melemah hari ini (15/11/2024) setelah bank sentral Amerika Serikat (The Fed) mengungkapkan untuk tidak terbaru-buru menurunkan suku bunga.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Jumat (15/11/2024) pukul 05:47 WIB, pasar kripto cenderung melemah. Bitcoin turun 2,21% ke US$87.831,08 sementara secara mingguan masih berada di zona positif 15,75%.

Ethereum terdepresiasi 2,56% dalam 24 jam terakhir sementara dalam sepekan naik 7,49%.

Solana melemah 1,47% secara harian sedangkan dalam sepekan menguat 8,01%.

Begitu pula dengan Dogecoin yang tergelincir 4,18% dalam 24 jam terakhir meskipun dalam tujuh hari terakhir melambung tinggi 95,87%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 1,18% ke angka 3.188,8 Open interest terapresiasi 0,6% di angka US$98,96 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 83 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase extreme greed dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dikutip dari coindesk.com, kripto mengalami perhentian kenaikan terlebih dahulu termasuk Bitcoin untuk sementara waktu khususnya setelah Ketua The Fed, Jerome Powell memberikan pidato pada Jumat dini hari waktu Indonesia.

"Ekonomi saat ini tidak memberikan sinyal bahwa kita perlu terburu-buru untuk menurunkan suku bunga," kata Powell dalam pidato yang telah disiapkan di sebuah konferensi di Dallas. "Kekuatan yang kita lihat saat ini dalam perekonomian memberi kita kemampuan untuk mendekati keputusan kita dengan hati-hati."

Beberapa jam yang lalu, peluang pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada pertemuan mendatang di pertengahan Desember diperkirakan hampir pasti, namun setelah pidato Powell, peluang tersebut turun menjadi 62%, menurut CME FedWatch. Sehari sebelumnya, peluang tersebut tercatat 83%.

Jika The Fed tidak memangkas suku bunganya pada Desember mendatang, maka hal ini akan memberikan tekanan pada pasar kripto dalam jangka pendek.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)

Saksikan video di bawah ini:

Trump Presiden Lagi, Pasar Keuangan RI Masih Jadi Destinasi Investasi?

Next Article Bursa Saham AS Anjlok, Pasar Kripto Ikut Ambruk di Zona Merah

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|