Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemimpin Uni Eropa berkumpul di Brussels, Belgia, Senin (3/2/2025). Pertemuan itu membahas cara memperkuat pertahanan benua itu terhadap Rusia dan tanggapan untuk menangani manuver Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengenakan tarif pada barang-barang dari Kanada, Meksiko, dan China.
Mengutip Reuters, di istana kerajaan yang diubah menjadi pusat konferensi di Brussels, para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa juga akan makan siang dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte. Mereka juga akan bersantap malam dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa, sesi pertama difokuskan pada geopolitik dan hubungan dengan AS. Hubungan dua Atlantik ini diketahui semakin memanas setelah Trump mengancam akan menerapkan tarif bagi Benua Biru, meski tidak menyebutkan kapan.
Trump juga diketahui menuntut agar negara-negara Eropa menghabiskan lebih banyak uang untuk perlindungan mereka sendiri dan mengurangi ketergantungan pada Washington melalui aliansi keamanan NATO.
"Eropa perlu memikul tanggung jawab yang lebih besar untuk pertahanannya sendiri. Eropa perlu menjadi lebih tangguh, lebih efisien, lebih otonom, dan menjadi aktor keamanan dan pertahanan yang lebih andal," ucap Costa.
Melawan Putin
Eropa juga saat ini menghadapi tekanan dari Rusia pasca presiden negara itu, Vladimir Putin, melancarkan serangan ke Ukraina pada Februari 2022 lalu. Diketahui, Brussels menjadi pendukung Kyiv, dengan sejumlah anggotanya memberikan bantuan militer dan non-militer untuk Ukraina agar dapat mengusir Moskow.
Namun pengeluaran pertahanan ini telah menjadi momok Benua Biru. Menurut para diplomat, pembahasan pendanaan akan sangat sulit karena banyak negara Eropa tidak memiliki cukup ruang dalam keuangan publik mereka untuk kenaikan belanja besar-besaran.
Beberapa negara, seperti negara-negara Baltik dan Prancis, menganjurkan pinjaman bersama Uni Eropa untuk dibelanjakan pada pertahanan. Namun, Jerman dan Belanda menentang keras. Beberapa diplomat menuturkan, salah satu kompromi adalah meminjam untuk membiayai pinjaman daripada hibah untuk proyek pertahanan.
Tahun lalu, negara-negara Uni Eropa menghabiskan rata-rata 1,9% dari PDB untuk pertahanan, sekitar 326 miliar euro. Angka tersebut merupakan peningkatan sebesar 30% dari tahun 2021.
Namun, angka tersebut juga menutupi kesenjangan yang besar di antara negara-negara UE. Polandia dan negara-negara Baltik termasuk di antara negara-negara yang menghabiskan anggaran pertahanan terbesar dalam hal PDB, dengan Warsawa memimpin dengan lebih dari 4,1%.
Disisi lain, beberapa negara ekonomi terbesar UE seperti Italia dan Spanyol menghabiskan anggaran yang jauh lebih sedikit, masing-masing sekitar 1,5% dan 1,3%.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Trump Ancam Kenakan Tarif Pada Barang-Barang Dari Uni Eropa
Next Article Putin Puji Trump & Buka Pintu Dialog, NATO-Ukraina 'Kebakaran Jenggot'