RI Hati-Hati, Donald Trump Ancam Negara BRICS

3 months ago 30

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 100% pada blok sembilan negara BRICS, jika mereka menciptakan mata uang saingan untuk dolar AS. Hal ini ditegaskannya melalui media sosial miliknya Trush Sosial, akhir pekan ini.

"Gagasan bahwa negara-negara BRICS mencoba menjauh dari dolar (AS) sementara kita berdiri dan menonton sudah BERAKHIR," tulis Trump di media sosial nya, dikutip dari BBC Senin (2/12/2024).

"Kami menuntut komitmen... bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang BRICS baru, atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan Dolar AS yang perkasa atau, mereka akan menghadapi Tarif 100%," tulisnya lagi sebagaimana dimuat AFP, merujuk pada kelompok yang mencakup Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan (Afsel), Iran, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA).

Trump sendiri memang telah berjanji untuk mengejar agenda proteksionis. Ia pun sudah mengancam tarif yang besar pada negara tetangga dan pesaing sejak kampanye.

"Mereka harus siap mengucapkan selamat tinggal pada penjualan ke Ekonomi AS yang luar biasa," katanya lagi.

"Mereka bisa mencari 'orang bodoh' lain! Tidak ada peluang bahwa BRICS akan menggantikan Dolar AS dalam Perdagangan Internasional, dan Negara mana pun yang mencoba harus mengucapkan selamat tinggal kepada Amerika," tambahnya.

Sebelumnya pada pertemuan puncak BRICS yang diadakan bulan lalu di Kazan, Rusia, BRICS memang membahas peningkatan transaksi non-dolar dan penguatan mata uang lokal. Pada pertemuan Oktober, Moskow memperoleh deklarasi bersama yang mendorong "penguatan jaringan perbankan koresponden dalam BRICS dan memungkinkan penyelesaian dalam mata uang lokal sesuai dengan Prakarsa Pembayaran Lintas Batas BRICS".

Namun, pada akhir pertemuan puncak, Putin mengindikasikan hanya sedikit kemajuan telah dibuat. Diutarakannya juga bahwa belum ada pembicaraan soal mata uang baru.

"Mengenai SWIFT dan alternatif apa pun, kami belum membuat dan tidak akan membuat alternatif apa pun," kata Putin kepada wartawan di akhir pertemuan puncak.

"Mengenai mata uang BRICS yang bersatu, kami tidak mempertimbangkan pertanyaan itu saat ini," tambahnya.

Perlu diketahui, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono hadir di Kazan saat KTT digelar. Proses Indonesia bergabung menjadi anggota BRICS yang dipimpin oleh Rusia. kata dia kala itu, telah dimulai.

"Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum," katanya.

"Kita juga melihat prioritas BRICS selaras dengan program kerja Kabinet Merah Putih, antara lain terkait ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan ataupun pemajuan sumber daya manusia," tambahnya.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Ancam Tarif 100% Jika BRICS Tinggalkan Dolar AS

Next Article FBI: Penembakan Trump Adalah Percobaan Pembunuhan

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|