Saham Tesla Ngegas, Wall Street Dibuka Semringah

2 days ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Nasdaq Composite naik 0,2%, didorong oleh lonjakan saham Tesla sebesar 7%. Produsen kendaraan listrik ini mengalami kenaikan setelah laporan yang menyebutkan bahwa tim Presiden terpilih Donald Trump sedang mempertimbangkan cara untuk melonggarkan regulasi pada kendaraan.

Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun 30 poin, dan S&P 500 diperdagangkan mendatar. Pergerakan pada Senin ini mengikuti pekan yang sulit bagi tiga indeks utama, yang kini berada di bawah level tertinggi setelah kemenangan Trump dalam pemilu. Pekan lalu, Dow turun 1,2% menjadi 43.444,99 poin setelah sempat menembus 44.000 poin untuk pertama kalinya. S&P 500 tergelincir 2,1%, sementara Nasdaq Composite, yang berfokus pada teknologi, merosot 3,2%.

Kekhawatiran mengenai arah suku bunga tetap menjadi perhatian para investor, terutama setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Kamis menyatakan bahwa bank sentral "tidak terburu-buru" untuk memangkas suku bunga mengingat pertumbuhan ekonomi yang kuat dan pasar tenaga kerja yang solid - pernyataan ini memicu penurunan pasar pekan lalu. Saat ini, sebagian besar investor memperkirakan suku bunga acuan pada akhir tahun berada di kisaran 4,25%-4,50%, menurut CME FedWatch Tool.

Nvidia diperkirakan akan menjadi katalis utama pasar minggu ini dengan laporan pendapatan yang dirilis pada Rabu. Para pedagang akan mencermati panduan terkait permintaan untuk chip AI Blackwell perusahaan tersebut.

Namun, saham Nvidia turun hampir 3% setelah laporan dari The Information, yang mengutip sumber, menyatakan bahwa chip Blackwell milik perusahaan mengalami panas berlebih saat dihubungkan dalam server.

Sementara itu, saham CVS Health naik sekitar 3% setelah perusahaan menambahkan empat posisi baru di dewan direksi.

Laporan pendapatan dari perusahaan seperti Palo Alto Networks, serta beberapa pengecer besar seperti Walmart, Target, dan Ross, juga dijadwalkan minggu ini. Sejauh ini, dengan 93% perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil, tiga perempatnya mencatat kejutan positif pada laba per saham (EPS) dan 61% melaporkan kejutan positif pada pendapatan, menurut catatan FactSet yang dirilis Jumat oleh John Butters.


(ras/ras)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Syarat Asing Mau Investasi ke RI Saat Akhir Tahun Penuh Gejolak

Next Article S&P 500 Cetak Rekor Intraday Ditopang Reli Saham Nvidia

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|