Jakarta, CNBC Indonesia - Tak terasa, saat ini kita sudah berada di bulan ke-10 tahun 2024. Apakah di sepanjang 2024 Anda berhasil meningkatkan nilai aset dan memulihkan kondisi keuangan, atau malah sebaliknya?
Tak ada yang bisa memprediksi kapan musibah finansial akan datang. Yang dapat Anda lakukan adalah bersiap-siap agar dapat terhindar atau setidaknya meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memeriksa kesehatan keuangan di akhir tahun. Dengan cara ini, Anda dapat mengevaluasi perilaku konsumsi, menabung, hingga memperhitungkan jumlah utang.
Dengan begitu, Anda bisa mengantisipasi sejak dini kesalahan dalam mengelola keuangan pribadi untuk kedepannya. Lalu, bagaimana cara memeriksa kesehatan keuangan Anda? Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan.
Rasio Likuiditas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kesiapan keuangan dalam menghadapi kondisi darurat, seperti krisis yang menyebabkan hilangnya penghasilan. Rasio ini sering disebut juga sebagai rasio dana darurat.
Rasio Likuiditas = aset lancar : pengeluaran rutin tiap bulan
Aset lancar adalah aset yang mudah dicairkan menjadi uang tunai, seperti kas di tabungan, saham, reksa dana, atau deposito dengan tenor pendek. Idealnya, rasio ini berada di kisaran 3-6 kali dari pengeluaran rutin bulanan Anda.
Rasio Kemampuan Bayar Utang
Utang bisa menjadi "penyakit" dalam keuangan pribadi. Jika pembayaran utang terlalu besar setiap bulannya, ini bisa memicu munculnya utang baru yang semakin membebani. Akhirnya, utang tersebut sulit dilunasi dan hidup menjadi tidak tenang.
Untuk menghindari hal ini, Anda bisa mengukur kemampuan membayar utang sejak dini.
Rasio Kemampuan Bayar Utang = utang yang dibayar tiap bulan : total pendapatan tiap bulan
Idealnya, rasio ini berada di antara 25% hingga 30%, dan akan lebih baik jika angkanya di bawah itu. Jika lebih dari itu, sebaiknya segera lunasi utang dengan nominal kecil atau tambahkan pendapatan.
Selain itu, Anda juga bisa menghitung rasio ini untuk utang konsumtif saja.
Rasio Utang Konsumtif = utang konsumtif : pendapatan
Apa itu utang konsumtif? Utang yang digunakan untuk keperluan rekreasi atau hiburan, seperti membeli baju, makan di luar, tiket pesawat, hotel, dan lain-lain yang tidak termasuk cicilan KPR, kendaraan, atau modal usaha (produktif). Idealnya, nilai utang konsumtif adalah 0% agar tidak membebani keuangan Anda.
Rasio Biaya Terhadap Pendapatan
Rasio ini digunakan untuk membandingkan biaya kebutuhan sehari-hari yang dikeluarkan setiap bulan dengan pendapatan bulanan. Idealnya, rasio ini adalah sama dengan 1, yang artinya pendapatan cukup untuk menutupi segala kebutuhan sehari-hari.
Rasio Biaya = kebutuhan biaya tiap bulan : pendapatan tiap bulan
Namun, akan lebih baik jika rasionya kurang dari 1 atau 100% sehingga ada sisa uang yang dapat digunakan untuk menabung, asuransi, dana darurat, atau investasi, bahkan untuk keperluan sosial atau leisure. Dalam kondisi ideal, pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari sebaiknya berkisar antara 40% hingga 60% dari pendapatan bulanan.
Untuk menjaga rasio ini tetap ideal, Anda bisa mencoba berhemat atau menambah pendapatan.
Rasio Tabungan
Menabung diperlukan untuk keperluan di masa depan. Tabungan tidak hanya di bank, namun juga bisa dalam bentuk deposito atau instrumen investasi lainnya.
Rasio Tabungan = total nilai tabungan : pendapatan setahun
Idealnya, rasio ini adalah 10%. Akan lebih baik jika angkanya bisa lebih dari minimum tersebut untuk menjaga kesehatan keuangan.
Rasio Solvabilitas
Jika Anda ingin mengukur seberapa rentan keuangan pribadi terhadap kebangkrutan, Anda bisa menggunakan rasio solvabilitas. Rasio ini membandingkan kekayaan bersih dengan total aset yang dimiliki. Kekayaan bersih dihitung dari semua aset, baik likuid maupun jangka panjang, dikurangi dengan kewajiban atau utang.
Rasio Solvabilitas = kekayaan bersih : total aset
Idealnya, rasio ini sebesar 35%. Semakin besar angkanya, semakin baik, karena ini berarti porsi utang dalam aset semakin sedikit, sehingga beban keuangan akan semakin ringan.
Jika Anda merasa rumus di atas cukup rumit, maka Anda bisa melakukan pengecekan kesehatan keuangan langsung di fitur Cek Kesehatan Keuangan CNBC Indonesia MyMoney secara gratis.
Tunggu apa lagi, dengan melakukan pengecekan keuangan sedini mungkin Anda bisa memahami kondisi keuangan Anda yang sebenarnya.
(aak/aak)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kelas Cuan Goes To Campus "Kaya Sebelum Tua" di ITB
Next Article Awas! Ini 5 Kesalahan Finansial Para Fresh Graduate yang Bikin Miskin