8000hoki.com Data Akun web Slot Gacor Malaysia Terpercaya Pasti Menang Setiap Hari
hoki kilat slot Login server Slot Gacor Philippines Terpercaya Mudah Jackpot Setiap Hari
1000hoki List Situs situs Slot Gacor Myanmar Terpercaya Gampang Lancar Win Banyak
5000 Hoki Online List ID website Slot Gacor Myanmar Terkini Pasti Jackpot Full Banyak
7000 Hoki Online Situs situs Slots Gacor Malaysia Terbaru Mudah Win Banyak
9000 Hoki Online Daftar server Slot Maxwin Malaysia Terbaru Gampang Scatter Full Non Stop
List situs Slots Maxwin Thailand Terbaik Mudah Lancar Win Full Setiap Hari
Idagent138 Id Slot Gacor Terbaik
Luckygaming138 Akun Slot Maxwin Terpercaya
Adugaming Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya
kiss69 Daftar Slot Maxwin Online
Agent188 Akun Slot Maxwin Terpercaya
Moto128 Id Slot Terbaik
Betplay138 Id Slot Maxwin Terpercaya
Letsbet77 Daftar Id Slot Terbaik
Portbet88 Daftar Slot Anti Rungkat Online
Jfgaming168 Id Slot Gacor Terbaik
MasterGaming138 Daftar Slot Anti Rungkad Online
Adagaming168 Daftar Id Slot Gacor
Kingbet189 Daftar Id Slot Maxwin Terpercaya
Summer138 Slot Anti Rungkat Terpercaya
Evorabid77 Slot Terbaik
Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana kebijakan tarif pada masa kepemimpinan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepertinya menjadi "senjata makan tuan". Ini telah mengancam masyarakat di Negeri Paman Sam itu sendiri.
Di bawah ancaman tarif, tidak sedikit pedagang grosir AS memperingatkan bahwa pelanggan akan membayar harga tinggi untuk kebijakan tersebut. Salah satunya Melquiades Flores yang berusia 58 tahun, pendiri M&M Tomatoes and Chile Company, pedagang grosir yang ia dirikan pada tahun 2019.
Untuk bisnisnya, ia mendapatkan sejumlah produk bahan pokok dari Meksiko. Mulai dari tomat dan cabai yang ditujukan untuk rumah, hotel, dan dapur restoran di seluruh kota.
"Orang-orang harus membayar harga yang lebih tinggi," kata Flores di Pasar Grosir Hasil Bumi Los Angeles, seperti dikutip Reuters, Kamis (28/11/2024).
"Berapa pun yang mereka tetapkan kepada kami, akan kami teruskan kepada konsumen," tambahnya.
Apa pun yang terjadi pada Januari, saat Trump dilantik, Flores mengatakan bahwa ia tidak punya pilihan. Ia terus akan mengimpor hasil bumi dari Meksiko, terutama di musim dingin.
Ia menyebut musim tanam cabai di California berlangsung selama empat bulan, dari Agustus hingga November. Sisa tahun itu, ia memperoleh hasil bumi dari negara bagian Meksiko, yaitu Sinaloa, Baja California, dan Sonora.
"Setiap tarif adalah pajak tambahan yang berdampak pada kita semua, termasuk mereka yang membeli satu pon, dua pon, atau seribu atau 10.000 pon," kata Flores, yang telah tinggal di Los Angeles selama 40 tahun dan berasal dari negara bagian Morelos, Meksiko.
"Presiden seharusnya melihat terlebih dahulu seberapa besar dampak ini terhadap semua orang sebelum berbicara," tambahnya.
Trump sebelumnya telah berjanji untuk mengenakan tarif sebesar 25% pada semua impor dari Meksiko dan Kanada saat ia menjabat pada tanggal 20 Januari 2025. Ini juga akan berlaku ke China, di mana bakal ada tarif tambahan baru sebesar 10% pada barang-barang Negeri Tirai Bambu.
Trump telah menyatakan kecintaannya pada tarif, mungkin untuk meningkatkan pendapatan dan melindungi industri AS dari impor. Tetapi ia menghindari berbicara tentang dampak inflasi atau dampak pembalasan potensial dari tiga mitra dagang utama AS.
400.000 Lapangan Kerja AS Hilang?
Sementara itu, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menegaskan bahwa Meksiko akan melakukan tindakan balasan jika Trump melanjutkan rencana penerapan tarif 25% secara menyeluruh. Dilansir Reuters, selain menaikkan harga, langkah ini diperkirakan dapat menghilangkan 400.000 lapangan kerja di AS.
"Jika ada tarif dari AS, Meksiko juga akan menaikkan tarifnya," kata Sheinbaum dalam konferensi pers, menunjukkan kesiapan negaranya untuk menghadapi dampak kebijakan tersebut.
Menteri Ekonomi Meksiko Marcelo Ebrard, juga mengkritik kebijakan tarif tersebut. Ia menilai langkah itu kontraproduktif.
"Ini seperti menembak kaki sendiri," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa langkah ini melanggar perjanjian perdagangan USMCA antara Meksiko, Kanada, dan AS. USMCA sendiri akan ditinjau kembali 2026 nanti.
Lebih lanjut, kata Ebrard, tarif tersebut akan sangat berdampak pada industri otomotif, terutama produsen utama seperti Ford, General Motors, dan Stellantis.
Perlu diketahui, sebanyak 88% truk pikap yang dijual di AS diproduksi di Meksiko.Tarif baru ini dapat menaikkan harga kendaraan hingga US$3.000 per unit. Ini bia memukul konsumen di wilayah pedesaan AS yang mayoritas mendukung Trump.
"Kami bisa saja terpecah belah dengan tarif, tapi Meksiko ingin membangun wilayah yang lebih kuat," ujarnya menekankan pentingnya integrasi regional.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Demi Hentikan Fentanil,Trump Ancam China dan Meksiko
Next Article Perang Dagang Global Makin Mengerikan, IMF Ketar-Ketir