8000hoki.com Daftar situs Slot Gacor Cambodia Terpercaya Pasti Menang Non Stop
hoki kilat slot Data Platform situs Slots Maxwin Terbaru Sering Jackpot Full Setiap Hari
1000hoki.com Data Agen situs Slots Maxwin Malaysia Terpercaya Mudah Lancar Jackpot Online
5000 hoki List Akun situs Slot Gacor Indonesia Terkini Pasti Win Full Non Stop
7000hoki Data Agen website Slots Maxwin Japan Terpercaya Pasti Scatter Full Terus
9000 Hoki Online Akun server Slots Gacor China Terpercaya Gampang Lancar Jackpot Non Stop
Data Login Slots Maxwin basis Myanmar Terkini Mudah Win Full Terus
Idagent138 Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya
Luckygaming138 Slot Game
Adugaming login Akun Slot
kiss69 login Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya
Agent188 Daftar Slot Anti Rungkad Terbaik
Moto128 login Id Slot Game Online
Betplay138 login Slot Gacor
Letsbet77 Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya
Portbet88 Daftar Akun Slot Anti Rungkat
Jfgaming login Id Slot Anti Rungkad Online
MasterGaming138 login Akun Slot Gacor
Adagaming168 Daftar Id Slot Maxwin Terpercaya
Kingbet189 login Akun Slot Terpercaya
Summer138 Daftar Akun Slot Anti Rungkad Online
Evorabid77 Daftar Slot Anti Rungkat Terbaik
Jakarta, CNBC Indonesia-Instrumen investasi portofolio di Indonesia masih terus diminati oleh investor asing. Data Bank Indonesia (BI) untuk periode Januari-4 November 2024 investor asing beli neto Rp 38,86 triliun di pasar SBN dan Rp 192,99 triliun di SRBI.
Division Head Treasury Business PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Itang Rusdinar menjelaskan, daya tarik instrumen investasi portofolio di Indonesia saat ini masih terletak pada tingginya imbal hasil atau yield dari instrumen itu.
"Salah satu indikatornya real yield, berapa sih return yang diperoleh itu tentu membandingkan return dari instrumen dikurangi inflasi," kata Itang dalam program Power Lunch CNBC Indonesia dikutip Senin (11/11/2024)
Khusus yield SBN tenor 10 tahun sendiri per awal November 2024 memang masih berada di level 6,75%, dan masih jauh lebih tinggi dari yield surat utang pemerintah AS atau US Treasury Note (UST) 10 tahun turun ke level 4,32%.
"Kalau dari angka itu katakan sekarang SBN 10 tahun returnnya di 6,7%, inflasi kita di 1,7%, berarti realnya kita masih dapat 4%. Itu masih tertinggi di ASEAN, karena kalau dibanding Singapura return nya sudah sangat rendah, di bawah 1% real yieldnya," ucap Itang.
Di sisi lain, bila memperhitungkan risiko kurs antara dolar AS dengan rupiah menurut Itang juga masih menguntungkan, karena biaya hedging melalui skema swap kurs terbilang rendah di kisaran 1,6%-1,7%. Sehingga, tak heran bila investor masih marak masuk ke instrumen investasi portofolio RI.
Imbal hasil terakhir dari lelang SRBI yang ditawarkan BI pun per 8 November 2024 masih mencapai 6,78% untuk tenor 6 bulan, dan untuk tenor 12 bulan SRBI bahkan rata-rata tertimbang pemenangnya mencapai 7,03%.
"Nah kelihatannya offshore masuk dengan cara carry trade. Jadi dolarnya di swap kan, cost of swapnya murah sekitar 1,6%-1,7% dapat SRBI 7% jadi total dia masih dapat di atas 5%," tegas Itang.
"Kalau dia invest langsung dalam instrumen dolar kalau USD 1 tahun 4.5%-4.7%, Jadi ini masih memberi daya saing lah dan menarik bagi offshore masuk ke RI," ujarnya.
(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG & Rupiah Kompak Tertekan Jelang Akhir Pekan
Next Article Dolar AS Tembus Rp 16.400, Airlangga: Kita Monitor Saja!