Jakarta, CNBC Indonesia - Saat Anda mendekati masa pensiun, salah satu hal paling penting yang perlu dipersiapkan adalah kondisi keuangan yang sehat dan stabil. Ini penting karena ada lima tahap kehidupan yang harus Anda lalui sebelum bisa menikmati masa pensiun dengan tenang.
Masa pensiun adalah periode di mana seseorang memutuskan untuk berhenti bekerja dan mulai menikmati hasil kerja keras selama bertahun-tahun. Anda bisa pensiun kapan saja, asalkan sudah memiliki dana yang cukup untuk menutupi kebutuhan hidup dan kewajiban finansial lainnya. Jika belum, mungkin Anda masih harus bekerja.
Dalam perencanaan keuangan, seseorang akan melalui beberapa tahap kehidupan, mulai dari fase bergantung, fase lajang, fase menikah, fase menikah dan memiliki anak, hingga akhirnya fase pensiun. Setiap transisi fase ini biasanya disertai dengan peningkatan pengeluaran yang cukup signifikan. Oleh karena itu, perencanaan keuangan yang matang sangat diperlukan.
Namun, jangan salah, masa pensiun sendiri terdiri dari enam fase yang berbeda, dan berikut adalah penjelasannya:
Pra-pensiun
Ini adalah fase di mana Anda masih aktif bekerja namun sudah mulai mempersiapkan diri untuk pensiun dalam 5 hingga 10 tahun ke depan. Pada tahap ini, idealnya Anda sudah berhasil mengumpulkan sekitar 70% dari total dana pensiun yang dibutuhkan. Penting juga untuk meninjau kembali utang, aset, dan biaya lain seperti pendidikan anak.
Menjaga stabilitas keuangan tetap krusial karena Anda akan segera memasuki babak baru dalam hidup Anda.
Perpisahan
Saat tahun yang ditunggu tiba, Anda akan memasuki fase perpisahan dengan dunia kerja. Fase ini mungkin sangat dinantikan, di mana Anda terbebas dari rutinitas pekerjaan yang melelahkan. Tidak ada lagi keharusan untuk pergi ke kantor, mengejar target perusahaan, atau mengelola tim. Ini adalah momen untuk menikmati pagi yang santai di rumah.
Bulan madu
Fase bulan madu adalah saat Anda merasakan euforia awal pensiun, menikmati ketenangan dan kebebasan baru. Momen ini bisa diibaratkan seperti liburan panjang yang Anda rasakan saat masih anak-anak. Namun, pengeluaran Anda mungkin meningkat karena ada kecenderungan untuk lebih sering menikmati waktu dengan keluarga, melakukan hobi yang tertunda, atau bepergian.
Kekecewaan
Mungkin terdengar aneh, tapi ada fase kekecewaan dalam pensiun. Walaupun pensiun identik dengan kebebasan dan kesenangan, realitanya tidak selalu seindah itu. Kehidupan sosial Anda bisa berubah. Tidak ada lagi keseruan bercanda dengan rekan kerja di tengah jam sibuk, dan Anda mungkin merindukan hiruk-pikuk kehidupan kerja yang dulu. Pada titik ini, Anda bisa saja merasa sedikit kecewa dengan keputusan pensiun yang telah diambil.
Dengan pemahaman tentang berbagai fase ini, Anda dapat lebih siap menghadapi perubahan yang terjadi dalam masa pensiun dan tetap menjaga keseimbangan dalam menjalani hidup baru Anda.
Reorientasi
Segala kekecewaan itu akan memacu Anda untuk melakukan reorientasi dalam hidup. Berdiam diri di rumah tentu sangat membosankan, sudah saatnya bagi Anda untuk mencari kesibukan yang terukur.
Di saat inilah seringkali seseorang pensiunan mencari ide bisnis kecil-kecilan yang tepat untuk pensiunan.
Ketahuilah bahwasannya bisnis merupakan aktivitas yang juga mengandung risiko. Bila Anda memang ingin mencari kesibukan dalam hal ini, maka berbisnislah di sektor yang Anda sukai dan kuasai, serta berhati-hatilah dalam urusan modal usaha, jangan gunakan seluruh tabungan pensiun Anda.
Selain berbisnis, investasi mungkin adalah satu hal yang menarik untuk dicoba oleh pensiunan. Jika hal itu yang Anda inginkan, tempatkanlah sebagian besar dana Anda ke instrumen pendapatan tetap yang aman seperti surat berharga negara, agar dana pensiun Anda bisa utuh dan Anda menerima imbal hasil tetap setiap bulannya.
Babak baru
Fase ini adalah fase terakhir dari masa pensiun bagi Anda yang telah melewati fase-fase sebelumnya. Dalam fase ini, Anda sudah menerima kenyataan bahwa masa pensiun memang berbeda dengan masa produktif.
Pada intinya, tidak ada yang lebih baik antara masa pensiun dan produktif karena semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dengan adanya tujuan hidup yang baru, Anda pun bisa mematangkan perencanaan distribusi kekayaan ke orang tercinta agar kelak pada saat Anda menutup mata, harta yang Anda miliki saat ini bisa semakin merekatkan keluarga.
(aak/aak)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Simak! Strategi Bertahan di Tengah Ekonomi Sulit
Next Article 5 Bisnis Ini Pas Banget Dijalankan oleh Pensiunan