Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mengalami kendala. Kendala ini terkait akses transportasi dan insentif. Tiga KEK ini adalah KEK Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, KEK Morotai di Maluku Utara, dan juga KEK Arun Lhokseumawe di Aceh.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan KEK menjadi perhatian serius. Dia pun mengaku sudah melapor kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, Presiden sangat ingin mengetahui perkembangan masing-masing KEK.
"Presiden sangat ingin melihat perkembangan masing-masing KEK dan menanyakan secara detail bagaimana perkembangannya, serta apa saja tantangannya," katanya dalam acara Indonesia Special Economic Zone Forum 2024, Jakarta, dikutip Selasa (10/12/2024).
Airlangga mencontohkan masalah yang dihadapi oleh KEK Tanjung Kelayang. KEK ini terkendala akses penerbangan. Hal yang sama juga terjadi pada beberapa tempat wisata lainnya di Indonesia.
"Ini membutuhkan perbaikan dari segi akses. Misalnya Bangka Belitung yang membutuhkan akses daripada regional flight dan Bapak Presiden sudah memberikan arahan bahwa regional flight harus dibuka karena itu lokasinya sangat strategis. Demikian pula beberapa target-target wisata yang lain termasuk Labuan Bajo, termasuk juga di daerah Mandalika, Lombok. Jadi beberapa akses daripada pesawat internasional untuk bisa langsung masuk," tutur Airlangga.
Adapun dari sisi insentif supaya investor makin bergeliat masuk tidak menjadi prioritas bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan, sebab pemerintah mengganggap berbagai insentif yang diberikan di dalam KEK selama ini sudah lebih dari cukup.
Pemerintah memberikan dukungan insentif di KEK berupa insentif fiskal dan nonfiskal, termasuk tax holiday, tax benefits, penyederhanaan layanan kepabeanan, bantuan imigrasi, dukungan tenaga kerja, serta akses terhadap tanah dan properti.
"Insentif baru saat sekarang untuk KEK semuanya sudah kita berikan. Jadi tinggal kita bagaimana pelaksanaan insentif dan juga penyelesaian perizinan, tata ruang dan berbagai hal yang sifatnya teknis," ujar Airlangga.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Prabowo Didesak Copot Gus Miftah Dari Utusan Khusus Presiden
Next Article Dana Cuma Rp71 T, Makan Bergizi Prabowo Rp15.000/Anak?