Gerbang Asia-Eropa Membara, Kerusuhan Pecah-Ratusan Orang Ditahan

17 hours ago 3

CNBC Indonesia News Foto News

Foto Internasional

Reuters, AP Photo, CNBC Indonesia

03 December 2024 22:00

RIcuh saat demo memprotes kebijakan pemerintah  di Tbilisi, Georgia, Senin (2/12/2024) malam waktu setempat. (REUTERS/Irakli Gedenidze)

Seorang demonstran mengibarkan bendera saat unjuk rasa di Tbilisi, Georgia, Senin malam waktu setempat. (REUTERS/Irakli Gedenidze)

RIcuh saat demo memprotes kebijakan pemerintah  di Tbilisi, Georgia, Senin (2/12/2024) malam waktu setempat. (REUTERS/Irakli Gedenidze)

Unjuk rasa yang dilakukan oleh pendukung partai oposisi itu telah berlangsung selama empat hari dan memprotes kebijakan pemerintah untuk menangguhkan pembicaraan tentang bergabung dengan Uni Eropa (UE). (REUTERS/Irakli Gedenidze)

RIcuh saat demo memprotes kebijakan pemerintah  di Tbilisi, Georgia, Senin (2/12/2024) malam waktu setempat. (REUTERS/Irakli Gedenidze)

Polisi menembakkan meriam air dan gas air mata untuk mengusir para demonstran dari gedung parlemen (REUTERS/Irakli Gedenidze)

RIcuh saat demo memprotes kebijakan pemerintah  di Tbilisi, Georgia, Senin (2/12/2024) malam waktu setempat. (REUTERS/Irakli Gedenidze)

Melansir dari AP Selasa (3/12/2024), Kementerian Dalam Negeri Georgia mengatakan pada hari Senin bahwa 224 demonstran ditahan atas tuduhan administratif dan tiga ditangkap atas tuduhan pidana. Sejauh ini, 113 petugas polisi membutuhkan perawatan medis sementara tiga lainnya dirawat di rumah sakit setelah bentrok dengan demonstran, yang melemparkan kembang api ke polisi. (REUTERS/Irakli Gedenidze)

RIcuh saat demo memprotes kebijakan pemerintah  di Tbilisi, Georgia, Senin (2/12/2024) malam waktu setempat. (REUTERS/Irakli Gedenidze)

Presiden Georgia Salome Zourabichvili mengatakan banyak pengunjuk rasa yang ditangkap mengalami cedera di kepala dan wajah, termasuk patah tulang dan rongga mata. (AP Photo/Zurab Tsertsvadze)

RIcuh saat demo memprotes kebijakan pemerintah  di Tbilisi, Georgia, Senin (2/12/2024) malam waktu setempat. (REUTERS/Irakli Gedenidze)

Sementara Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa, dan kepala kebijakan luar negeri Kaja Kallas berbicara kepada Zourabichvili pada hari Minggu untuk mengutuk kekerasan terhadap pengunjuk rasa dan untuk mencatat bahwa "tindakan pemerintah bertentangan dengan keinginan rakyat". (AP Photo/Zurab Tsertsvadze)


Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|