Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara perihal kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Solok Selatan, Sumatera Barat. Adapun, penembakan tersebut terkait aksi seorang polisi yang ingin memberantas tambang ilegal di wilayah tersebut.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tri Winarno mengaku bahwa hingga kini pihaknya belum mendapatkan info secara pasti terkait kasus tambang ilegal tersebut.
"Kalau ilegal jangan ini lah. Gak tahu saya, belum dapat info," kata Tri singkat saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Sebagaimana diketahui, Polda Sumbar telah mengambil langkah tegas dengan menutup lokasi praktek tambang ilegal galian C di Solok Selatan, yang diduga memicu aksi Kabag Ops Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar hingga meninggal dunia.
Penembakan itu terjadi pada Jumat (22/11/2024) dini hari. Berdasarkan informasi yang dihimpun detikSumut, motif penembakan yang dilakukan oleh AKP Dadang Iskandar terhadap Kompol Anumerta Ryanto Ulil bermula dari korban mengamankan pelaku tambang galian C di Solok Selatan.
Kabarnya penangkapan tersebut membuat AKP Dadang Iskandar tidak senang. Pelaku melepaskan tembakan ke korban di parkiran Polres Solok Selatan, yang berada di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan hingga tewas.
Adapun lokasi tambang tersebut berada di Batang Bangko, tepatnya di Jorong Bangko Bentiang Nagari Bomas, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan. Dalam video beredar, terlihat ada juga gundukan galian C yang sudah diberi garis polisi.
"Setelah terjadi peristiwa penembakan, dari Polda dan Polres langsung menyikapi dengan menutup lokasi galian C tersebut," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan, dikutip dari detikcom, Selasa (26/11/2024).
Meskipun sudah menutup lokasi tambang, Polda Sumbar belum mengetahui siapa pemilik tambang tersebut. Polda Sumbar masih mendalami kasus ini.
"Sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan terkait dengan kepemilikan tambang tersebut. Sampai saat ini masih didalami (pemiliknya). Semoga dalam waktu dekat bisa terungkap," katanya.
(wia)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Tambang RI di Lelang, Ada yang Gak Laku & Terseret KPK
Next Article RI Rugi Rp 967,67 Miliar Gegara WNA China Gasak Tambang Emas Ilegal