Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris mempertimbangkan untuk membatasi penggunaan smartphone pada anak muda. Rancangan undang-undang terkait telah diajukan oleh Partai Buruh.
RUU itu telah diajukan 16 Oktober 2024. Rencananya baru akan dibahas pada 7 Maret 2025 mendatang.
Namun belum jelas rincian aturan tersebut. Salah satu informasi yang didapatkan adalah aturan itu mengatur soal pelarangan ponsel di sekolah dan usia yang ditingkatkan yang mengizinkan media sosial menggunakan data mereka.
"Kita dapat melindungi anak-anak dari banyak fitur desain buruk adiktif dari media sosial," kata anggota parlemen yang juga ikut mengajukan RUU itu, Josh MacAllister, dikutip dari Wired, Selasa (22/10/2024).
Banyak pihak memang mendorong untuk melarang penggunaan ponsel. Smartphone Free Childhood meminta orang tua menunda memberikan HP pada anak hingga minimal 13 tahun.
Terkait larangan penggunaan ponsel, sebenarnya Departemen Pendidikan setempat telah meminta sekolah melakukannya sepanjang hari sekolah. Termasuk saat para murid istirahat dan makan siang.
Laporan lembaga think-tank, Policy Exchange, 99% sekolah menengah punya sejumlah bentuk larangan penggunaan ponsel. Namun baru 11% yang mengharuskan murid meninggalkan ponsel di rumah atau menguncinya sejak pagi.
Meski begitu, banyak akademisi mengingatkan aturan itu bisa jadi berdampak sebaliknya. Misalnya mungkin menghalangi manfaat dari smartphone.
Selain itu, seharusnya media sosial diberikan lebih banyak tekanan. Dengan begitu mereka bisa membuat dunia digital yang lebih baik anak-anak.
Profesor London School of Economics, Sonia Livingstone menjelaskan hanya sedikit pengetahuan soal dampak larangan ponsel di sekolah. Dia juga menyoroti soal dampak bullying atau perundungan dengan penggunaan smartphone.
Sebab tidak bisa dikatakan larangan smartphone akan mengurangi pembullyan atau membuat anak-anak lebih banyak bermain. Sulit juga memisahkan isu spesifik tersebut dipengaruhi oleh smartphone.
Penggunaan ponsel mungkin bisa jadi bagian dari masalah. Namun ada masalah lain seperti kurangnya layanan kesehatan mental dan gaji serta kondisi guru yang buruk juga perlu diperhatikan.
Ramalan HP Bakal Punah
Di tengah maraknya negara yang mulai membatasi penggunaan smartphone bagi anak muda, muncul isu bahwa ponsel akan punah.
Hal ini salah satunya diungkap CEO Meta (Facebook, WhatsApp, Telegram) Mark Zuckerberg. Ia mengatakan di pengujung dekade ini atau pada 2030 mendatang, dominasi smartphone akan berkurang.
Penggantinya adalah kacamata pintar atau smartglasses. Menurut dia, smartphone nantinya akan menjadi alat pendukung, bukan perangkat sehari-hari seperti saat ini.
Ia menganalogikan seperti posisi komputer dan smartphone saat ini. Smartphone menjadi perangkat utama karena fungsi-fungsi komputer sudah bisa diakses melalui smartphone yang lebih portable.
Ke depan, ia meramal smartglasses akan lebih praktis dan bisa mendukung semua fungsi smartphone saat ini.
Tak cuma Zuckerberg, miliarder Elon Musk juga meramal smartphone akan punah di masa depan. Namun, ia menyebut penggantinya bukan smartglasses, melainkan chip otak seperti Neuralink yang ia kembangkan.
Neuralink saat ini sudah ditanamkan ke dua pasien yang lumpuh. Mereka bisa menjalankan kursor dan memainkan game hanya melalui pikiran. Mekanisme ini digadang-gadang akan menjadi masa depan, di mana manusia tak perlu membawa perangkat apa-apa untuk menjajal dunia maya karena semuanya sudah terpatri di otak.
Namun, ramalan ini belum bisa dipercaya 100%. Dulu ketika smartwatch diperkenalkan, banyak yang mengira perangkat itu akan menggantikan smartphone.
Nyatanya, hingga kini smartwatch hanya berperan sebagai pelengkap smartphone semata.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Elon Musk Pamerkan Robotaxi 'Cybercab', Pembunuh Driver Online!
Next Article SpaceX Rilis Starlink Mini, Elon Musk Sudah Siap Gusur HP?