Jerman Sedang Ngeri, Pemerintahan Terancam Runtuh

1 week ago 9

Jakarta, CNBC Indonesia - Politik Jerman sedang dalam ancaman keruntuhan. Hal ini disebabkan rapuhnya koalisi Partai Sosial Demokrat (SPD) Kanselir Olaf Scholz, Partai Hijau, dan Partai Demokrat Bebas (FDP).

Mengutip CNBC International, Selasa (5/11/2024), spekulasi kini tersebar luas tentang apakah perpecahan aliansi dapat terjadi minggu ini. Sejumlah media melaporkan pembicaraan antara berbagai perwakilan koalisi pada Minggu malam dan awal minggu ini, menjelang pertemuan koalisi rutin pada hari Rabu.

"Politik Jerman tampaknya telah menjadi kecelakaan kereta api dalam gerakan lambat," kata kepala makro global di ING, Carsten Brzeski, dalam sebuah catatan.

"Pemerintah Jerman baru saja memasuki tahap baru dari krisis politik yang membara lambat yang dapat menjadi langkah terakhir sebelum akhirnya runtuhnya koalisi yang berkuasa," tambahnya. 

Holger Schmieding, kepala ekonom di Berenberg, juga mengatakan demikian. Ia mencatat bahwa ketiga mitra koalisi tersebut telah bertindak "seolah-olah mereka tengah bersiap segera untuk berkampanye melawan satu sama lain".

Misalnya, Scholz mengadakan pertemuan dengan para pemimpin industri minggu lalu tetapi tidak mengundang mitra koalisi partainya, yang mendorong FDP untuk mengadakan pertemuan terpisah tanpa SPD. Secara terpisah, Robert Habeck dari partai Hijau, yang merupakan Menteri Ekonomi Jerman, mengusulkan rencana kebijakan untuk merangsang investasi bisnis yang dikritik oleh FDP.

Eskalasi lain juga terjadi Jumat lalu. Kala itu Menteri Keuangan Christian Lindner menerbitkan sebuah makalah tentang menghidupkan kembali ekonomi Jerman yang sedang berjuang.

Brzeski dari ING mengatakan bahwa isi makalah tersebut tidak selalu menjadi masalah, meskipun bertentangan dengan kebijakan utama dari SPD dan Partai Hijau. Namun ia menjelaskan bahwanada suara dalam makalah tersebut menggambarkan betapa dinginnya suasana antara mitra koalisi.

"Makalah tersebut seperti upaya serius untuk menganalisis masalah Jerman dan mengusulkan solusi. Namun, makalah tersebut menentang posisi fundamental SPD dan Partai Hijau dan karenanya akan sulit bagi mereka untuk menerimanya," kata ekonom zona euro di JPMorgan, Greg Fuzesi.

Dalam sebuah wawancara dengan ZDF, Lindner mengatakan bahwa masalah koalisi akan diselesaikan, dengan mencatat bahwa hal ini terutama merupakan tanggung jawab mitra pemerintahannya. Ia menghindari pertanyaan tentang apakah ia bermaksud meninggalkan koalisi jika sarannya untuk pertumbuhan ekonomi negara tidak didukung.

Isu Anggaran

Isu utama terkini dalam koalisi tersebut adalah anggaran Jerman untuk tahun 2025. Anggaran tersebut awalnya disajikan awal tahun ini tetapi masih menyisakan beberapa pertanyaan yang belum terjawab.

Ini tentang kesenjangan pendanaan sejumlah miliar euro. Berdasarkan jadwal yang berlaku saat ini, anggaran tersebut seharusnya diselesaikan pada pertengahan November mendatang.

"Koalisi kini terpaksa membuat keputusan sulit di bawah tekanan waktu, dengan latar belakang visi ekonomi yang berbeda dan lubang yang diledakkan pengadilan konstitusi ke dalam keuangan Jerman tahun lalu," tambah Fuzesi dari JPMorgan.

"Jika koalisi tidak dapat menyetujui prioritas fiskal dan reformasi untuk anggaran 2025, pemerintah dapat runtuh," kata Schmieding dari Berenberg.

Masa Depan Koalisi Jerman

Beberapa skenario kini dapat terjadi yang akan mengubah susunan pemerintahan Jerman. Schmieding dari Berenberg menyebut salah satu skenarionya adalah FDP dapat keluar dari koalisi, baik dengan keluar sendiri atau dengan membuat Scholz sangat kesal sehingga ia meminta mereka keluar.

"Jika demikian, periode singkat pemerintahan minoritas SPD-Hijau di bawah Scholz kemungkinan akan diikuti oleh pemilihan umum dadakan awal tahun depan," katanya.

Namun, jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa FDP hanya akan menerima sekitar 3% suara dalam pemilihan federal. Ini di bawah ambang batas 5% yang harus dilampaui untuk mengamankan kursi di Bundestag Jerman.

SPD dan Partai Hijau juga akan menderita kekalahan dari pemilihan federal terakhir. Sementara partai oposisi saat ini, CDU, kemungkinan besar akan memperoleh suara terbanyak.

"Pemilu dadakan belum menjadi skenario yang paling mungkin, tetapi sangat mungkin terjadi," tambah Schmieding.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Soal Taiwan, Ini "Lampu Kuning' China Untuk Jerman

Next Article Jerman Sebut Nasib Bumi Kini Bergantung kepada China

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|