IMF Ramal Ekonomi RI di Era Prabowo Sulit Tumbuh 8%, Mandek di 5,1%

2 weeks ago 15

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan proyeksi terbaru mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia. IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025-2029 atau masa pemerintahan Presiden Subianto akan stagnan di 5,1%.

Selain itu, IMF juga memproyeksikan ekonomi Indonesia di tahun 2024 hanya sebesar 5,0%. Proyeksi tersebut tertuang dalam laporan terbaru IMF World Economic Outlook edisi Oktober 2024.

IMF menyebut proyeksinya ini didasarkan salah satunya pada kebijakan anggaran pemerintah. Proyeksi juga dibuat dengan melihat kebijakan pengeluaran dan pendapatan dalam jangka menengah.

Proyeksi dari IMF ini lebih pesimistis dari prediksi yang diungkapkan pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan mencapai 5,1%.

Capaian itu bisa didapat kendati aktivitas ekonomi dan pasar keuangan global tengah tertekan akibat eskalasi konflik di Timur Tengah. "Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun adalah 5,1%," kata selaku Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (18/10/2024).

Sebagai catatan, Prabowo menargekat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8%. Dia juga berambisi mencapai pertumbuhan ekonomi 9% berbekal ambisi dan upaya yang keras.

"Siapa tahu nanti tidak 8% kalau 9% bagaimana? lo enggak percaya kan? benar tidak? tunggu tanggal mainnya! Saya optimis, semakin saya belajar, semakin dikaji, saya optimis," tegas Prabowo.

Strategi untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai 8% dalam lima tahun masa pemerintahannya pun sudah digariskan, dengan fokus pada mendorong geliat investasi, ekspor, hingga lapangan kerja melalui pembukaan berbagai industri padat karya.

"Ya pertama harus didorong melalui investasi, kedua membuka pasar ekspor, ketiga labour intensive harus digenjot," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Selasa (22/10/2024).

Airlangga menekankan, strategi itu tentu tidak akan langsung mendorong pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun depan, melainkan tetap sesuai perhitungan dalam APBN 2025 sebesar 5,2%. Namun, rangan detail strategi untuk bisa mencapai target 8% akan segera digodok dalam rapat kabinet paripurna esok hari.

"Di dalam APBN 2025 kan pertumbuhannya masih di atas 5%, dan untuk menuju 8% itu kan ada program, nah ini sedang dipersiapkan," ungkap Airlangga.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Sektor Ini Diprediksi Dulang Cuan Usai Pelantikan Presiden

Next Article Jokowi Was-Was: Lebih dari 96 Negara Jadi Pasien IMF Sekarang

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|