Tangerang, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menargetkan Perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/ IEU-CEPA) rampung pada kuartal I-2025.
"Kuartal pertama tahun depan mudah-mudahan selesai ya," kata Budi saat ditemui di kawasan Cikupa, Tangerang, Banten, Selasa (5/11/2024).
Budi mengatakan, pihaknya akan terus mengejar perundingan perjanjian dagang tersebut. Ia pun tak menampik memang dalam prosesnya, perundingan perjanjian dagang itu kerap tertunda.
"Kita akan kejar terus perundingannya, karena ada beberapa yang pending. Mudah-mudahan bisa cepat kita negosiasikan lagi," ujarnya.
Dia menjelaskan, dalam suatu perundingan pasti muncul permintaan-permintaan dari pihak yang berunding, namun tidak semua permintaan itu bisa disepakati oleh pihak lainnya. Atas dasar itulah, kata Budi, yang menyebabkan perundingan IEU-CEPA tak kunjung rampung 9 tahun lamanya.
"Tentu kan namanya perundingan pasti dia minta ini, kita minta itu. Itu kan kadang-kadang belum sepakat, jadi nggak ada yang secara teknis atau istilahnya kendala tersebut. Tapi biasanya hanya itu saja. Ya ada beberapa memang sudah kita identifikasi permasalahan, yang mudah-mudahan sih bisa, karena itu sifatnya dari sana," terang dia.
9 Tahun Berunding
Perlu diketahui, perundingan ini sudah dimulai dari awal Presiden Jokowi menjabat, atau sudah dilakukan selama 9 tahun terakhir. Namun hingga kini belum juga tercapai kata sepakat. Pemerintah Indonesia pun meminta Uni Eropa untuk tidak lagi menunda-nunda perundingan ini.
Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Krishna Hasibuan mengungkapkan ada 2-3 isu yang menjadi kendala belum tercapainya kesepakatan tersebut. Sebab, perundingan masih berlangsung.
"Saya nggak bisa katakan secara detail karena (perundingannya) masih berlangsung," ucap Bara dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta Pusat, Senin (23/9/2024).
Pemerintah Indonesia sebelumnya juga menargetkan perjanjian dagang IEU-CEPA bisa rampung sebelum pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir.
"Jadi memang (sebelumnya) kita harapkan perjanjian dagang dengan Uni Eropa bisa selesai September ini. Namun, waktunya sudah tidak banyak. Memang kita harapkan sebelum pak Jokowi selesai di Oktober, ini sudah bisa kita sepakati, mungkin secara principal dulu. Kalau memang tidak bisa, dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya," kata Bara.
Namun, hingga kini Presiden Prabowo Subianto sudah menjabat, perundingan perjanjian IEU-CEPA masih alot, dan belum menemukan titik terang kapan hasil perundingan tersebut disepakati.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Budi Santoso Targetkan UKM Go Global di 100 Hari Masa Jabatan
Next Article Ditanya Posisi Menteri Usai Pembekalan, Sekjen Kemendag Senyum-Senyum