Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan industri asuransi dan dana pensiun (dapen) bakal tetap tumbuh ke depannya, seiring program pemerintah baru berjalan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan industri asuransi berpeluang mendukung dan menopang program pemerintah bidang kesehatan (yang mencakup fasilitas dan infrastruktur), pendidikan (bangunan sekolah), dan pembangunan perumahan rakyat.
"Sektor kesehatan yang terus bertumbuh tentunya membutuhkan eksistensi asuransi jiwa, dengan seiring penguatan prudential underwriting dan kebutuhan medical advisory board yang menjadi rujukan dalam pemrosesan klaim asuransi kesehatan," ujar Ogi dalam keterangannya, Selasa (17/12/2024).
Selain itu, ia mengatakan program intensifikasi pangan juga dapat didukung sektor asuransi khususnya asuransi mikro.
Sementara itu, dengan mempertimbangkan growth aset dana pensiun (wajib dan sukarela) yang masih konsisten tumbuh dalam rate double digit (10,35% yoy per Oktober 2024), melanjutkan tren pertumbuhan pada tahun 2023.
Ogi mengatakan OJK cukup optimis terhadap potensi pertumbuhan dana pensiun pada tahun 2025 mendatang, utamanya dengan mempertimbangkan upaya perluasan coverage kepesertaan oleh BPJS Ketenagakerjaan selaku penyelenggara program pensiun wajib, serta peran penting dana pensiun sebagai salah satu investor institusional untuk mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pertumbuhan dana pensiun di Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh program pensiun wajib yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan, Taspen dan Asabri. Terkait ini, BPJS Ketenagakerjaan aktif melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah peserta, termasuk kampanye kesadaran dan kemudahan pendaftaran bagi pekerja formal dan informal," ucapnya.
Semakin banyaknya pekerja yang terdaftar, Ogi mengatakan kontribusi yang masuk ke dalam program pensiun juga meningkat. Perluasan kepesertaan ini sejalan dengan salah satu sasaran RPJMN Tahun 2025 - 2029, yang terkait dengan penurunan angka kemiskinan dan ketimpangan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi yang dilakukan oleh program pensiun.
"Selain itu, proyeksi pertumbuhan investasi juga didukung oleh suku bunga yang masih akan tinggi, dan dengan mayoritas investasi program pensiun ditempatkan pada instrumen pendapatan tetap seperti obligasi pemerintah dan korporasi, serta deposito," jelasnya.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Awan Gelap Ekonom Menghantui, Bisnis Asuransi Seberapa Prospek?
Next Article Gagal Penuhi Modal Minimum, 2 Asuransi Kembalikan Izin ke OJK