Prospek Batu Bara Masih Cerah, Produsen Diminta Lakukan Ini

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memandang sektor batu bara masih nempunyai prospek cerah dalam beberapa tahun ke depan. Meski demikian, strategi peningkatan produksi juga harus dilakukan secara hati-hati.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno menyampaikan peningkatan produksi perlu dilakukan secara hati-hati lantaran pasar global cenderung jenuh. Oleh sebab itu, ia mengingatkan pentingnya efisiensi logistik bagi PT Bukit Asam (PTBA), yang merupakan perusahaan batu bara pelat merah.

"Jadi harapannya untuk teman-teman di PTBA mungkin untuk peningkatan kapasitas produksi gak terlalu tajam sekali, tapi mungkin kan untuk terjadi peningkatan kapasitas produksi," kata dia dalam acara MIND ID Commodities Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (26/11/2024).

Tri menilai bahwa meskipun sudah dibicarakan sejak lima hingga enam tahun lalu, persoalan logistik masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu segera dituntaskan.

"Nah kita 5-6 tahun yang lalu sudah mulai ngomong soal logistik yang mau kita lakukan,tapi alhamdulillah sampai saat ini masih belum ya, bu ya. Jadi mungkin logistik itu perlu dipikirkan dan mungkin urgent juga perlu dilakukan," katanya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang sangat besar, terutama dari sektor batu bara. Hal tersebut dapat terlihat dari kontribusi signifikan Indonesia dalam memasok kebutuhan batu bara global.

Semula, Bahlil membeberkan bahwa kebutuhan batu bara dunia saat ini mencapai 8,4 miliar ton per tahun. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 1,2-1,4 miliar ton yang beredar di pasar internasional.

Sementara, Indonesia sendiri mencatatkan produksi batu bara sebesar 760-800 juta ton pada tahun 2023, dengan 600 juta ton di antaranya diekspor. Artinya sekitar 35-40% dari total kebutuhan batu bara global dipasok oleh Indonesia.

"Khusus Indonesia, kita produksi 2023 itu kurang lebih 760 ribu hampir 800 ribu ton dan itu kita ekspor kurang lebih 600 ribu kalau 600 ribu berarti 35-40% dari total kebutuhan global itu dari Indonesia," ujar Bahlil dalam acara Minerba Expo 2024 di Jakarta, Senin (25/11/2024).


(ven/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Strategi Perusahaan Batu Bara Pertahankan Tata Kelola yang Baik

Next Article Bukti RI Belum Bisa Tinggalkan Batu Bara, Usianya Masih Puluhan Tahun!

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|