Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan kesungguhan pemerintah dalam upaya agar Indonesia bisa swasembada pangan tahun 2027. Dia pun meyakini ada beberapa komoditas pangan utama di tahun 2025 yang tidak perlu impor lagi.
"Ada beberapa kebijakan kami lakukan, dan kita meyakini ada beberapa produk yang tahun 2025 kita tidak perlu impor lagi. Ternyata dimana ada kemauan disitu ada jalan, dimana ada kesungguhan disitu tuhan kasih kita jalan," kata Zulhas dalam acara Indonesia Marine and Fisheries di Raffles Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Daftar Komoditas Pangan Utama yang Tidak Impor Lagi Tahun 2025:
1. Beras Konsumsi
Mulai tahun 2025, Indonesia tidak akan mengimpor beras untuk kebutuhan konsumsi secara umum. Zulhas menjelaskan, kebutuhan beras nasional telah tercukupi dari produksi dalam negeri. Namun, impor dengan volume kecil tetap diperbolehkan untuk jenis beras khusus seperti beras basmati untuk restoran India dan beras Jepang untuk restoran sushi.
"Karena kalau restoran Jepang mau masukkan beras dari Jepang tidak boleh, kita bisa di-sanksi. Jadi itu masih kita perkenankan, (dengan) volume kecil. Tapi kalau beras yang biasa, kita impor yang tahun 2024 hampir 3 juta ton lebih, tahun 2025 kita tidak akan impor lagi," tegas Zulhas.
Foto: Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan memberi sambutan di acara Indonesia Marine and Fisheries di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa (10/12/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan memberi sambutan di acara Indonesia Marine and Fisheries di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa (10/12/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
2. Garam Konsumsi
Pemerintah juga memutuskan untuk menghentikan impor garam konsumsi. Zulhas menyebutkan, stok garam lokal telah mencukupi untuk kebutuhan rumah tangga. Namun, impor garam industri tetap akan dibuka sementara, sambil menunggu pengembangan teknologi dan produksi dalam negeri dalam dua tahun mendatang.
3. Gula Konsumsi
Melalui peningkatan produktivitas di sektor tebu/gula, pemerintah memastikan Indonesia tidak lagi mengimpor gula konsumsi pada 2025. Zulhas memaparkan, produksi gula nasional meningkat dari 2,2 juta ton pada tahun 2023, kemudian pada tahun 2024 meningkat menjadi 2,4 juta ton, sehingga target produksi tahun 2025 2,6 juta ton.
4. Jagung untuk Pakan Ternak
Impor jagung untuk pakan ternak juga akan dihentikan sepenuhnya pada 2025. Zulhas menegaskan, produksi jagung lokal telah cukup untuk memenuhi kebutuhan. Sementara itu, impor jagung untuk industri akan dikurangi setengahnya, dari 1,8 juta ton menjadi hanya 900 ribu ton. Pemerintah juga sedang melatih petani untuk meningkatkan kualitas hasil panen dan pengeringan jagung agar memenuhi standar industri.
"Saya tanya Jagung untuk industri itu sama jagung (untuk pakan ternak) apa bedanya? Sama ternyata. Jagungnya itu juga, bibitnya sama, cuma beda cara metiknya saja. Metiknya bagus, pengeringannya bagus, yang tidak ada kandungan Aflatoksin. Nah oleh karena itu, saya usulkan untuk kasih percontohan, masa nggak bisa? Kalau yang lain bisa masa kita nggak bisa?" ucapnya.
Pemerintah telah menetapkan target swasembada pangan secara penuh paling lambat pada tahun 2027. Namun, Zulhas optimistis beberapa komoditas dapat dicapai lebih awal melalui peningkatan produktivitas, teknologi, dan pengelolaan hasil panen.
"Swasembada pangan tidak ada tawar menawar, bapak Presiden sudah memerintahkan selambat-lambatnya tahun 2027, tetapi kalau untuk berdaulat secara permanen memang kami memerlukan waktu yang lebih panjang, mungkin 5 tahun sampai 7 tahun," pungkasnya.
(wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Cadangan Capai Rekor, Prabowo "Pede" RI Tak Impor Beras di 2025
Next Article Video: Zulkifli Hasan Dilantik Jadi Menko Bidang Pangan