2025 di Depan Mata, Begini Cara Atur Keuangan Awal Tahun

1 day ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2024 sudah di penghujung tahun dan dalam hitungan hari akan memasuki tahun 2025. Oleh karena itu, menyusun resolusi merupakan agenda khusus untuk mencapai tujuan di masa depan.

Salah satu resolusi yang penting dilakukan adalah resolusi finansial. Awal tahun adalah saat yang paling tepat untuk menyusun plan dan resolusi tersebut, karena diperlukan sebagai langkah penting untuk memastikan keberhasilan dan mencapai tujuan finansial selama setahun ke depan.

Dalam kenyataan, biasanya kita merasa kesulitan mengalokasikan pendapatan ketika harus mengatur keuangan. Sehingga tujuan finansial menjadi tertunda karena tidak adanya plan untuk mengelola keuangan.

Untuk itu, agar tujuan finansial bisa tercapai di tahun mendatang, berikut tips alokasi budget keuangan awal tahun.

1. Menyiapkan Rencana Budget

Kebutuhan seseorang bisa berubah seiring berjalannya waktu. Tak hanya itu, nilai kebutuhan juga cenderung fluktuatif dengan adanya pergantian tahun sehingga harus mengalami penyesuaian.
Untuk itu, penting menyiapkan rencana budget baru di tahun yang baru juga. Setelah gajian, buatlah catatan pendapatan dan pengeluaran secara detail, misalnya untuk memenuhi kebutuhan primer (prioritas utama), sekunder, dan tersier (yang dapat dikorbankan).

Dalam menyusun budget baru tersebut, bisa dimulai dengan mengidentifikasi pengeluaran utama. Antara lain belanja bulanan untuk kebutuhan dapur, mengalokasikan uang untuk pembayaran listrik atau air, sewa rumah, cicilan dan/atau tagihan bulanan. Kemudian, alokasikan dana untuk pengeluaran lain seperti transportasi untuk bekerja dan hiburan.

2. Persiapkan Dana Darurat

Dalam situasi apa pun, dana darurat dan tabungan bisa membantu finansial. Terlebih di tengah ketidakpastian ekonomi, resesi ekonomi global yang masih berlangsung, atau kebutuhan mendadak yang harus dibayarkan.

Memiliki dana darurat dalam jumlah cukup menjadi prioritas. Ketika dana darurat tersedia pada saat mendesak, seseorang tak perlu mengambil uang yang sebenarnya diperuntukkan buat kebutuhan lain.

Adapun besaran dana darurat yang ideal harus mengacu pada pengeluaran rutin bulanan, lebih tepatnya adalah pengeluaran untuk hal wajib dan pokok. Pengeluaran wajib bisa berupa uang sekolah anak, cicilan utang, atau pajak. Sementara yang pokok adalah sandang, pangan, dan papan.

Setelah tahu pengeluaran rutin, maka kalikan dengan enam bulan bagi karyawan, atau 12 bulan bagi individu dengan penghasilan tidak tetap.

3. Memiliki Tujuan Finansial

Menetapkan tujuan finansial dapat memberikan arah dan motivasi bagi seseorang. Tujuan ini bisa beragam, mulai dari jangka pendek seperti menabung untuk liburan, hingga jangka panjang seperti persiapan dana pensiun atau membeli rumah.

Tujuan finansial yang jelas pun akan memberi motivasi lebih untuk mengatur keuangan dengan baik. Adapun tujuan finansial bisa ditempuh salah satunya dengan berinvestasi.

4. Melakukan Investasi

Investasi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan passive income. Investasi bukan tentang menjadi cepat kaya dalam sekejap, melainkan membangun kekayaan secara konsisten dan bertahap. Banyaknya instrumen investasi yang tersedia memberi lebih banyak pilihan kepada kita para investor. Namun perlu dipahami, tidak semua instrumen investasi cocok untuk semua investor.

Dalam berinvestasi, terdapat berbagai profil risiko investor. Ini merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana investor dapat menoleransi risiko investasi. Profil risiko meliputi investor konservatif, yakni investor dengan preferensi investasi keamanan modal dan stabilitas penghasilan dibandingkan dengan potensi pengembalian yang lebih tinggi.

Kemudian profil moderat, yakni investor dengan preferensi pertumbuhan modal untuk jangka waktu menengah sampai jangka waktu panjang.

Terakhir ada profil risiko investor agresif. Dari namanya, profil ini memiliki preferensi investasi dan siap mengambil risiko tinggi untuk mendapatkan potensi pengembalian yang lebih besar. Adapun investasi yang paling umum adalah emas karena memiliki risiko rendah.

Emas bisa jadi pilihan bagi mereka yang tertarik dengan jenis investasi fisik. Selain itu, sekarang juga sudah tersedia investasi emas digital yang dapat dibeli dengan modal minim.

Di samping rendah risiko, nilai emas cenderung stabil dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kemudian ada juga Reksa Dana, yakni instrumen investasi di mana dana dari beberapa investor dikumpulkan menjadi satu untuk kemudian diinvestasikan di pasar modal. Reksa Dana terbagi menjadi lima jenis. Kelima jenis Reksa Dana ini meliputi Reksa Dana pasar uang, Reksa Dana pendapatan tetap, Reksa Dana saham, Reksa Dana campuran, dan Reksa Dana index.

Terakhir investasi deposito. Investasi ini memiliki risiko rendah sehingga kerap dijadikan pilihan bagi investor pemula. Jika dibandingkan dengan tabungan, ada dua hal yang membedakannya, yakni tingkat bunga dan adanya waktu jatuh tempo.

Saat ini, investasi dapat dilakukan dengan mudah melalui layanan digital banking, memberikan kenyamanan bagi Nasabah untuk berinvestasi kapan saja dan di mana saja, selama mereka memiliki modal yang cukup.

Kemudahan ini dihadirkan oleh Maybank Indonesia melalui aplikasi mobile banking M2U ID App. Selain menyediakan layanan perbankan digital yang terintegrasi, aplikasi ini menawarkan produk investasi yang lengkap, seperti Tabungan Emas Pegadaian, Reksa Dana, Surat Berharga Negara (SBN) Pasar Perdana dan Pasar Sekunder, serta Deposito dengan imbal hasil yang kompetitif, yang dapat disesuaikan dengan tujuan keuangan.

M2U ID App memudahkan kita dalam melakukan transaksi sehari-hari hingga kebutuhan investasi, selain juga berbagai penawaran yang ditawarkan agar kegiatan berinvestasi semakin menyenangkan. 

Pertama ada ekstra saldo emas hingga Rp 450 ribu dari buka Tabungan Emas Pegadaian via M2U ID App dengan periode program hingga 31-12-2024.

Selanjutnya, kita juga bisa investasi Reksa Dana lebih mudah dan praktis dimulai dari Rp 100 ribu. Untuk yang belum pernah investasi Reksa Dana, nikmati cashback Rp 50 ribu dengan berinvestasi Reksa Dana pertama di M2U ID App minimal Rp 1 juta, yang berlaku hingga 28-02-2025. Selain itu ada juga Cashback hingga Rp 500 ribu dengan membeli produk Reksa Dana melalui M2U ID App dengan periode program hingga 28-02-2025.

Dengan berbagai tips di atas, kita pun dapat menyambut tahun baru dengan manajemen finansial yang lebih sehat. Tak hanya itu, kita juga dapat berinvestasi dengan mudah untuk tujuan finansial di masa mendatang.


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Gaji Guru Naik, Simak Tips Kelola Agar Sejahtera di Hari Tua

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|