Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak warga Amerika untuk "menurunkan suhu" pascakemenangan Donald Trump dari Partai Republik dalam pemilihan presiden pekan ini. Ia juga berusaha menghibur sesama Demokrat yang khawatir dengan kemenangan Trump.
"Kemunduran tidak dapat dihindari. Menyerah tidak dapat dimaafkan," kata Biden di White House Rose Garden saat ia berbicara kepada staf yang kecewa dengan kekalahan Kamala Harris dari Partai Demokrat, pada Kamis (7/11/2024), seperti dikutip Reuters.
"Kekalahan tidak berarti kita kalah," tambahnya.
Biden mengatakan pemilihan umum Selasa telah membuktikan integritas sistem pemilihan umum AS dan menjanjikan transfer kekuasaan yang tertib. Ini menjadi teguran tersirat terhadap Trump, yang sempat berusaha membatalkan kekalahannya tahun 2020 terhadap Biden dan mengajukan klaim penipuan yang tidak berdasar selama kampanye tahun ini.
"Sesuatu yang saya harap dapat kita lakukan tidak peduli siapa yang Anda pilih adalah melihat satu sama lain bukan sebagai musuh tetapi sebagai sesama warga Amerika, turunkan suhu," kata Biden.
"Saya juga berharap kita dapat menepis pertanyaan tentang integritas sistem pemilihan Amerika. Sistem ini jujur, adil, dan transparan. Dan dapat dipercaya, menang atau kalah."
Biden mengundang Trump untuk datang bertemu di Gedung Putih dan tim kampanye Trump mengatakan presiden terpilih itu akan datang. Dalam beberapa minggu ke depan, Trump akan memilih personel untuk bertugas di bawah kepemimpinannya.
Beberapa Demokrat menyalahkan Biden atas kekalahan Harris. Mereka mengatakan bahwa ia seharusnya tidak mencalonkan diri kembali. Biden baru saja membatalkan tawaran pemilihannya kembali pada Juli setelah debatnya yang gagal dengan Trump menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan mentalnya.
Di sisi lain, Harris juga berusaha untuk menghibur para pendukungnya. Seperti Biden, dia berjanji untuk membantu transisi Trump sebelum pelantikannya pada 20 Januari, tetapi mendesak Demokrat untuk terus memperjuangkan apa yang mereka yakini.
Beberapa Demokrat khawatir kekalahan itu berarti nilai-nilai mereka, yang condong ke kiri, liberal secara sosial, sekarang menjadi minoritas di antara orang Amerika. Yang lain frustrasi dengan kepemimpinan partai, yang menurut mereka telah kehilangan kontak dengan para pemilih yang menginginkan bantuan untuk biaya hidup yang tinggi.
Trump menang telak setelah meraup 295 suara electoral dan mengalahkan Harris, yang tertinggal dengan 226 suara. Batas electoral vote untuk memenangkan pilpres di AS sendiri adalah 270 suara.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Tak Hanya Presiden, Partai Republik Kuasai Senat AS
Next Article Nasib Biden di Ujung Tanduk, Obama Cs Berbalik Melawan