Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT) berada di level Awas atau Level 4.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk menjauhi radius 7 km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki serta sektoral 8 km pada arah Barat Daya - Barat Laut.
"Nah untuk rekomendasi teknis kami badan geologi, vulkanologi ini sudah menyampaikan bahwa radius yang harus dikosongkan itu tetap 7 kilometer (KM) (dari puncak erupsi). Kecuali untuk wilayah sekitar barat daya sampai barat laut itu diamankan sampai 8 KM," jelasnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Hingga saat ini, lanjut Wafid, sudah ada empat letusan besar yang terjadi pada Gunung Lewotobi Laki-laki. Terbarunya, terjadi erupsi pada hari ini, Jumat (8/11/2024) jam 01.45 WITA dengan tinggi kolom mencapai 5.000 meter.
"Jadi hari ini itu ada empat letusan, empat letusan yang besar itu jam 1 lebih 45 kalau nggak salah ya. Dan tanggal 8 November 2024 itu sampai tinggi kolom 5.000, tinggi kolom 5.000 meter. Kemudian jam 2 ada jam 2, kemudian jam 3 ada. Dan terakhir jam 10.44 hari ini itu setinggi 2.500 (meter)," tambahnya.
Wafid menjelaskan, terdapat kondisi baru yang terjadi pada erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Pihaknya saat ini tengah mempertimbangkan apakah kawasan gunung tersebut perlu untuk dipasang teknologi dan alat-alat yang lebih memadai.
"Karakteristiknya memang menjadi tantangan kami untuk melakukan terus kajian dan mungkin bukan hanya karakteristik lewatobi laki-laki ini saja. Mungkin yang lain juga harus kita kaji lagi. Mungkin ada sesuatu yang baru terjadi. Jadi saya sudah memerintahkan teman-teman di vulkanologi untuk nantinya mengevaluasi lagi apakah harus menginstall lagi alat-alat baru. Diluar yang selama ini sudah," imbuhnya.
Ke depannya, kata Wafid, akan ada pembaruan tata letak kota di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki yang akan direkomendasikan oleh pihaknya kepada Pemerintah Daerah.
"Sepertinya selama ini peta-peta yang menjadi wali data di badan geologi itu sudah direfer di dalam perencanaan tata ruangnya. Tetapi kalau ada karakteristik baru seperti ini kan kita update kan. Kita update peta-petanya mungkin ada perubahan. Kami harapkan juga bisa nanti terakomodir pada tata ruang yang baru lagi," kata Wafid.
Sebagaimana diceritakan Wafid, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki sudah teridentifikasi pada Februari 2024 lalu dan sudah dinaikkan statusnya menjadi Awas hingga saat ini.
Nah, mulai bulan Oktober 2024 lalu terdeteksi adanya penyumbatan material yang menjadikan sifat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi eksplosif dari sebelumnya strombolian.
"Itu juga ada data-data gempa vulkanologi yang dalam. Yang mengindikasikan bahwa ada migrasi dari kantong magma di bawah, di dalam ke atas," bebernya.
Dengan begitu, Wafid mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk menghindari radius 7-8 KM dari pusat erupsi dan terus menggunakan masker untuk menghalau abu vulkanik masuk ke tubuh.
"jika dirasakan masih tetap merasa ada abu vulkanik dan sebagainya, harus pakai masker dan sebagainya, kami sampaikan. Juga setiap aktivitas, pakai masker untuk tutup mulut dan hidung, karena juga berpotensi untuk ISPA ya. Seperti itu," tandasnya.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Dahsyat, Status Awas
Next Article Mulai "Jinak", Status Erupsi Gunung Semeru Turun Jadi Waspada