Hasil Pemilu AS Ditentukan Elon Musk, Pakar Beberkan Buktinya

1 week ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Proses pemungutan suara dalam pesta demokrasi Amerika Serikat (AS) untuk menentukan presiden terpilih berikutnya sudah selesai digelar pada Selasa (5/11) waktu setempat.

Hingga pukul 09:10 WIB atau sekitar 3 jam setelah penghitungan dimulai, Donald Trump sementara unggul atas Kamala Harris baik dalam popular vote maupun electoral college.

Salah satu pendukung militan Donald Trump adalah miliarder Elon Musk. Bahkan, pakar menyebut Musk memegang peran penting dalam menentukan hasil Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) AS.

Klaim sesat dari Musk tentang proses Pemilu AS telah meraup 2 miliar view di media sosial X miliknya pada tahun ini, menurut kelompok non-profit Center for Countering Digital Hate.

X juga dikatakan memiliki peran sentral dalam menyebarkan informasi sesat terkait kontestasi Pilpres 2024, dikutip dari Reuters, Rabu (6/11/2024).

Sejak mencaplok Twitter dan mengubah namanya menjadi X, Musk telah memangkas ribuan pekerja yang bertugas untuk memoderasi konten. Ia juga blak-blakan mendukung Trump, bahkan membentuk komite politik America Pac dan menggelontorkan dana miliaran dolar AS untuk memenangkan kandidat dari Partai Republik tersebut.

Pengaruh kuat Musk dengan unggahan sesat yang telah menjangkau hampir 203 juta netizen di X memiliki efek domino ke platform lain seperti Reddit dan Telegram, menurut profesor ilmu komputer di Carnegie Mellon University dan pakar disinformasi.

"X adalah tool yang menyebar konten dari satu platform ke platform lain," kata dia.

Setidaknya 87 tweet yang diunggah Musk tahun ini telah mempromosikan informasi terkait Pilpres AS yang salah.

Di Pennsylvania, salah satu dari tujuh negara bagian yang dikategorikan sebagai swing state, beberapa pengguna X percaya dengan narasi kecurangan pemilu yang memperlihatkan penyelenggara pemilu lokal menandai formulir pendaftaran pemilih yang tidak lengkap, kata Philip Hensley-Robin, Pennsylvania direktur eksekutif di Common Cause, saat konferensi pers pada hari Senin.

Common Cause adalah organisasi non-partisan yang mempromosikan kebebasan pemilih dalam Pemilu AS.

Cyabra, sebuah perusahaan yang menggunakan AI untuk mendeteksi disinformasi online, mengatakan pada bahwa akun X dengan 117.000 pengikut memainkan peran kunci dalam membantu menyebarkan video palsu tersebut untuk menunjukkan surat suara yang masuk ke Pennsylvania untuk Trump dimusnahkan.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Bikin Robot, Bos ChatGPT dan Amazon Patungan

Next Article Elon Musk Ditinggal, Karyawan Tesla dan SpaceX Ramai-ramai ke Sini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|