Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN Pertambangan MIND ID membeberkan rencana investasi strategis untuk tahun 2025 dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp 20,6 triliun.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso memaparkan bahwa anggaran tersebut akan dialokasikan untuk menjalankan beberapa program prioritas. Terutama, guna memperkuat penguasaan cadangan, kepemimpinan pasar, dan hilirisasi industri.
"Nah ini program prioritas tahun 2025 kami, tadi sempat ditanyakan tentunya dengan selesainya integrasi hulu hilir di bidang bauksit dan aluminium, kami tidak berpangku tangan, kami ingin melakukan kontribusi yang lebih baik. Jadi total-total anggarannya Rp 20,6 triliun," ungkap Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, dikutip Kamis (5/12/2024).
Berdasarkan bahan paparan MIND ID, setidaknya terdapat sejumlah program prioritas yang akan dikerjakan oleh anak usaha pada 2025 mendatang, antara lain sebagai berikut:
1. Peningkatan kapasitas produksi proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat oleh PT Borneo Alumina Indonesia, usaha patungan antara PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Inalum.
Fase 1 rencana kapasitas produksi 1 juta ton alumina, ditargetkan mulai beroperasi (COD) pada kuartal pertama 2025. Kemudian, Fase 2 dengan rencana kapasitas yang sama, saat ini menunggu keputusan akhir investasi atau Final Investment Decision (FID).
2. Pembangunan dua fasilitas smelter nikel di Halmahera Timur, Maluku Utara oleh PT Aneka Tambang Tbk.
Pertama yakni pembangunan RKEF FHT - Proyek Dragon: Kapasitas 88 ktNi, mulai pengerjaan EPC. Kedua yakni pembangunan HPAL - Proyek Dragon dengan Kapasitas 55 ktNi mixed hydroxide precipitate (MHP), direncanakan mulai pengerjaan EPC.
3. Pembangunan Smelter Tembaga & Precious Metal Refinery (PMR) oleh PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur
Kapasitas mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga dan 6.000 ton per tahun lumpur anoda. Smelter ini ditargetkan memproduksi 600.000 ton katoda tembaga per tahun dan emas sebesar 50-70 ton per tahun. Adapun, target ramp up produksi hingga mencapai kapasitas penuh pada 2025.
4. Pengembangan transportasi batu bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan oleh PTBA.
Pertama, pengembangan angkutan batu bara Tanjung Enim - Keramasan dengan fokus pada peningkatan kapasitas angkut hingga 20 juta ton. Target penyelesaian konstruksi hingga 60% pada 2025. Kedua, ekspansi dermaga Kertapati dengan peningkatan kapasitas lebih dari 4,5 juta ton. Adapun targetnya adalah penyelesaian feasibility study.
5. Pembangunan Smelter Aluminium Baru oleh PT Inalum.
Berlokasi di Kalimantan Utara, smelter ini ditargetkan memiliki kapasitas 600 ribu ton per tahun, dengan target penyelesaian Final Investment Decision (FID).
(wia)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kolaborasi Antam-PTFI Perkuat Tulang Punggung Hilirisasi Emas
Next Article Bos MIND ID: 98% Jabatan Strategis di Freeport Diduduki Putra-Putri RI