Korsel Makin Chaos, Eks Menhan Mau Bunuh Diri

1 month ago 17

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi perpolitikan Korea Selatan (Korsel) makin chaos. Dalam update terbaru Rabu (11/12/2024), mantan menteri pertahanan Kim Yong-hyun dilaporkan mencoba bunuh diri.

Merujuk AFP yang mengutip laman lokal, ini terjadi saat dirinya telah ditangkap secara resmi oleh kepolisian. Ia dianggap berperannya dalam operasi darurat militer yang diumumkan Presiden Yoon Sook Yeol 3 Desember yang membuat negara itu dalam ketidakstabilan.

"Mantan menteri pertahanan Kim Yong-hyun berupaya bunuh diri di sebuah fasilitas penahanan di Seoul timur, tempat ia ditahan atas tuduhan pemberontakan terkait penyelidikan darurat militer," kata seorang pejabat lembaga pemasyarakatan sebagaimana dimuat Yonhap.

"Setelah upaya yang gagal itu, Kim ditahan di sel perlindungan dan kesehatannya tetap stabil, kata Shin Yong-hae, kepala pusat pemasyarakatan, kepada anggota parlemen selama sidang parlemen," tambah media itu.

Kim ditahan karena pengadilan khawatir ia menghancurkan barang bukti. Kim sendiri adalah orang pertama yang ditangkap secara resmi atas peristiwa darurat militer yang berujung ke upaya pemakzulan presiden.

"Kim berkonspirasi dengan Presiden Yoon untuk memulai kerusuhan dengan tujuan menumbangkan Konstitusi nasional," bunyi tuduhan jaksa penuntut umum.

Kim mengatakan melalui pengacaranya bahwa "semua tanggung jawab atas situasi ini sepenuhnya berada di tangan saya". Ia menuturkan bahwa bawahan "hanya mengikuti perintah saya dan memenuhi tugas yang diberikan kepada mereka".

Kantor Presiden Digrebek

Sementara itu, polisi Korsel mengatakan bahwa mereka menggrebek kantor kepresidenan saat penyelidikan atas pernyataan darurat militer semakin cepat dilakukan. Presiden Yoon sendiri sudah berada di bawah larangan bepergian sebagai bagian dari penyelidikan.

"Tim Investigasi Khusus telah melakukan penggerebekan di kantor kepresidenan, Badan Kepolisian Nasional, Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, dan Dinas Keamanan Majelis Nasional," kata unit tersebut dalam sebuah pesan yang dikirim ke AFP.

Pengumuman darurat militer Yoon melibatkan pengiriman pasukan dan helikopter ke parlemen dalam upaya mencegah anggota parlemen menolak deklarasi darurat militer Yoon. Selain Kim, komisaris jenderal Badan Kepolisian Nasional Korea Cho Ji-ho dan Kepala Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, Kim Bong-sik, juga ditangkap pada hari Rabu dini hari.

Yoon sendiri lolos dari upaya pemakzulan Sabtu. Namun partai oposisi akan mencoba melengserkannya lagi 14 Desember.

Protes warga juga dilaporkan terus berlanjut setiap malam meski lebih kecil dari pekan lalu. Jajak pendapat menunjukkan dukungan publik yang sangat rendah untuk Yoon.

Respons Korut

Di sisi lain, media pemerintah Korea Utara (Korut) menyampaikan komentar pertamanya tentang apa yang disebutnya sebagai "kekacauan" di Korsel Rabu. Peristiwa itu disebut sebagai "insiden mengejutkan dari boneka Yoon Suk Yeol".

"Yoon... tiba-tiba mengumumkan dekrit darurat militer dan tanpa ragu-ragu mengacungkan senjata dan pisau kediktatoran fasisnya telah menimbulkan kekacauan di seluruh Korea Selatan," kata sebuah komentar.

"Yoon mengatakan bahwa pengumuman darurat militernya dimaksudkan, sebagian, untuk melindungi Korea Selatan dari ancaman yang ditimbulkan oleh pasukan komunis Korea Utara dan melenyapkan elemen-elemen anti-negara yang menjarah kebebasan dan kebahagiaan rakyat," tambahnya.

Hubungan antara kedua Korea telah berada pada salah satu titik terendah dalam beberapa tahun, dengan Korut meluncurkan serangkaian rudal balistik yang melanggar sanksi PBB.

Mantan menteri pertahanan Kim telah dituduh oleh anggota parlemen oposisi menyerukan serangan di lokasi-lokasi tempat Korut meluncurkan balon-balon pembawa sampah, sebuah perintah yang dilaporkan ditolak oleh bawahannya. Termasuk memerintahkan pengiriman pesawat nirawak ke ibu kota Korut Pyongyang, dalam upaya yang jelas untuk memprovokasi konflik sebagai dalih untuk mengumumkan darurat militer.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ricuh Darurat Militer Korea Selatan, Presiden Yoon Minta Maaf

Next Article Geger Penyidik KPK Korsel Bongkar Skandal Ibu Negara Tewas Bunuh Diri

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|