Mendadak Kuota Impor Beras 840.000 Ton Dibatalkan, Ada Apa?

1 month ago 16

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memastikan stok beras nasional mencukupi hingga akhir tahun 2024. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan sisa kuota impor beras yang belum terkontrak sebesar 840 ribu ton tidak akan direalisasikan, karena stok di dalam negeri sudah memadai.

"3,6 juta ton belum ya, masih ada sisa. Tapi stok kita ini sudah cukup lah sekarang. Kita sudah hitung, Bulog itu akan masuk sampai dengan 31 Desember. Ini kan masih ada waktu. 31 Desember itu kalau sudah masuk, posisinya di Bulog itu sekitar 2 juta ton," kata Arief saat ditemui di Gedung Graha Mandiri, Jakarta, Senin (9/12/2024).

Terkait sisa kuota impor beras sebesar 840 ribu ton yang belum terkontrak, Arief menegaskan kuota tersebut tidak akan diperpanjang ke tahun depan. "Nggak, kita sudah selesai. Sudah kebanyakan," tegasnya.

Keputusan ini sejalan dengan kondisi stok yang mencukupi, sehingga pemerintah memutuskan untuk tidak lagi mengimpor sisa kuota tersebut. "Diputuskan sampai 31 Desember semuanya selesai. Jadi yang belum terkontrak terakhir itu (sekitar) 800-an ribu ton, itu gak jadi," tambahnya.

Arief menjelaskan, total stok beras nasional saat ini mencapai 8,3 juta ton, termasuk cadangan yang dikelola Perum Bulog. Hingga akhir tahun, Bulog diperkirakan memiliki stok 2 juta ton setelah memperhitungkan distribusi bantuan pangan sebanyak 220 ribu ton untuk bulan Januari-Februari 2025.

"Posisinya di Bulog itu sekitar 2 juta ton (sampai akhir tahun). Sudah dikurangi bantuan pangan 220 ribu ton. Kemudian sudah diputuskan juga, Januari-Februari kan 220 ribu ton, karena produksi di bulan Januari-Februari (produksinya) memang pasti di bawah. (Di bulan Januari-Februari) nanamnya masih belum di atas 1 juta hektare, nah itu biasanya pemerintah membantu untuk bantuan kepada PBP (penerima bantuan pangan). Itu sudah kita siapkan," jelasnya.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat ditemui di Gedung Graha Mandiri, Jakarta, Senin (9/12/2024). (CNBC Indonesia/MartyaSari)Foto: Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat ditemui di Gedung Graha Mandiri, Jakarta, Senin (9/12/2024). (CNBC Indonesia/MartyaSari)
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat ditemui di Gedung Graha Mandiri, Jakarta, Senin (9/12/2024). (CNBC Indonesia/MartyaSari)

Sebelumnya, Direktur Utama Bulog Wahyu Suparyono mengatakan, dari kuota impor beras yang ditetapkan tahun ini sebesar 3,6 juta ton, masih ada sisa 840 ribu ton yang belum terkontrak. Namun, kata dia, saat ini pihaknya tengah mengkaji apakah kekurangan 840 ribu ton itu akan tetap dieksekusi atau tidak. Sebab jika memang target pemenuhan cadangan beras pemerintah (CBP) sampai akhir tahun 2 juta ton sudah terpenuhi, maka tidak diperlukan lagi realisasi kuota impor 3,6 juta ton.

"Yang 840 ribu ton itu belum ada kontrak sama sekali. Kalau stok sampai akhir tahun 2 juta ton terpenuhi, sudah cukup, ya stop, nggak usah impor," ucapnya saat ditemui di gedung Graha Mandiri, Jakarta, Kamis (21/11/2024).


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Cadangan Capai Rekor, Prabowo "Pede" RI Tak Impor Beras di 2025

Next Article Bos Badan Pangan Buka Suara Soal Impor Beras 5 Juta Ton Tahun 2024

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|