Jakarta, CNBC Indonesia - Latihan antara Angkatan Laut (AL) Rusia dan TNI AL di Laut Jawa mengundang reaksi dari salah satu negara NATO, Kanada. Hal ini diungkapkan oleh Laksamana Madya AL Kanada, Angus Topshee, dalam kunjungannya ke Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Dalam pernyataanya, Topshee mengatakan meski Kanada dan Rusia sedang bersitegang terkait Ukraina, Ottawa tetap menghormati langkah Indonesia yang terus menjalankan kerja sama dengan Moskow. Menurutnya, Indonesia punya pendekatan yang berbeda dalam persoalan Ukraina.
"Kanada mengutuk tindakan hukum dan provokasi Rusia terhadap Ukraina, dan kami telah meminta Rusia untuk menghentikan segregasi dan kembali ke perbatasan sebelum 2014 karena invasi tersebut, Kanada tidak melakukan kerja sama apa pun dengan Rusia saat ini," ungkapnya kepada awak media, termasuk CNBC Indonesia.
"Di sisi lain, kami juga mengakui bahwa Indonesia memiliki pendekatan yang berbeda dengan Anda yang meyakini kebijakan non-blok dan keseimbangan," tambahnya.
"Jadi dalam konteks itu, saya dapat memahami bahwa Indonesia membuat keputusan untuk beroperasi dengan Rusia. Itu bukan keputusan yang akan dibuat Kanada, tetapi bukan hak kami untuk menentukan masa depan."
Sebagaimana diketahui, saat ini AL Rusia dan TNI AL sedang melaksanakan latihan di wilayah perairan Laut Jawa. Dalam latihan yang dinamai Orruda 2024 itu, Moskow mengerahkan 3 korvet yakni RF Soversheny, RF Gromky dan RF Aldar Tsydenzhapov. Ketiganya diketahui merupakan bagian dari armada Pasifik Rusia.
Latihan ini sendiri diadakan saat negara-negara Barat yang tergabung dalam aliansi pertahanan NATO sedang bersitegang dengan Rusia terkait Ukraina. Selain mengutuk, kelompok pimpinan Amerika Serikat (AS) itu memberikan dukungan persenjataan kepada Kyiv sambil menjatuhkan sanksi ekonomi dan perdagangan kepada Rusia.
Dalam situasi konflik ini, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov, menyebutkan bahwa sejumlah negara yang bermusuhan dengan Rusia sedang berupaya untuk mempengaruhi negara-negara dunia untuk bekerja sama dengan Moskow. Salah satu negara yang juga dicoba untuk dipengaruhi adalah Indonesia.
"Kami punya beberapa negara yang kami cap sebagai 'tidak bersahabat'. Karena saat kami umumkan (kerja sama), negara-negara ini datang esok harinya. Kementerian yang sama (dengan kami), institusi yang sama, dan menyebut janganlah Anda bekerja sama dengan Rusia. Ini hal yang buruk namun ini adalah fakta," tuturnya.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Volkswagen Tutup 3 Pabrik Hingga Putin Kirim Kapal Perang ke RI
Next Article Kanada Tabuh 'Genderang Perang' ke Israel, Ada Apa?