Jakarta, CNBC Indonesia - Joko Widodo (Jokowi) selama menjabat sebagai Presiden RI Periode 2019-2024 terus menggencarkan program hilirisasi khususnya di sektor pertambangan. Hilirisasi ke depan, diklaim bisa menjadi 'mesin' pertumbuhan ekonomi RI.
Saat ini, Presiden RI Prabowo Subianto di era pemerintahannya 2024-2029 juga akan melanjutkan proyek 'kebanggaan' Jokowi itu. Prabowo berharap, program hilirisasi di Indonesia bisa memberikan manfaat besar melalui peningkatan nilai tambah di seluruh komoditas.
Sejalan dengan itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa hilirisasi merupakan motor utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Bahlil menegaskan bahwa hilirisasi penting untuk dijalankan lantaran bisa menciptakan nilai tambah sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
"Yang harus dilakukan adalah hilirisasi, dan hilirisasi harus kita laksanakan. Saat saya menjabat di Kementerian Investasi, saya menyusun peta jalan hilirisasi sebagai mesin pertumbuhan ekonomi kita," kata Bahlil dalam acara REPNAS National Conference & Awarding Night di Jakarta, dilansir dari laman resmi Kementerian ESDM, dikutip Jumat (25/10/2024).
Lebih lanjut, Bahlil menekankan bahwa hilirisasi telah menjadi prioritas pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengolahan sumber daya alam di dalam negeri.
Adapun, hilirisasi sendiri bertujuan meningkatkan nilai tambah berbagai produk, baik dari sektor tambang seperti mineral dan batu bara, maupun sektor lain seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Tidak hanya di sektor tambang, hilirisasi juga membawa dampak positif pada sektor non-pertambangan. Misalnya, hilirisasi kelapa sawit yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian, menghasilkan berbagai produk turunan seperti oleofood complex (pangan dan nutrisi), oleochemical dan biomaterial (bahan kimia dan pembersih), serta bahan bakar nabati berbasis sawit seperti biodiesel, green diesel, green fuel, dan biomassa. Produk-produk tersebut terhitung bisa meningkatkan nilai tambah hingga empat kali lipat.
Percepatan implementasi hilirisasi
Di lain sisi, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menegaskan pentingnya kolaborasi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta, baik nasional maupun internasional, untuk mempercepat implementasi hilirisasi.
"Hilirisasi komoditas merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan menerapkan hilirisasi di berbagai sektor, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan menciptakan industri yang lebih berkelanjutan. Makanya, pemerintah terus perkuat kolaborasi dengan berbagai pihak," kata Agus di Jakarta, dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (25/10/2024).
Dengan begitu, Agus mengungkapkan bahwa pemerintah berharap kebijakan hilirisasi di Indonesia mampu menciptakan lebih banyak nilai di dalam negeri, sekaligus mendorong Indonesia menuju kemandirian ekonomi yang lebih kuat.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Prabowo Bakal Hilirisasi 26 Komoditas, Jadi Kunci Kemakmuran
Next Article Siap-Siap! Usai Nikel, Bahlil Bakal Kejar Hilirisasi Bauksit-Timah