Jakarta, CNBC Indonesia - Besok akan terjadi fenomena astronomi tahunan yakni Hujan Meteor Taurid pada 4-5 November. Sementara itu, berdasarkan riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga akan terjadi hujan meteor lagi di pertengahan November nanti, yakni Leonid pada 17-18 November 2024.
Hujan meteor Taurid dan Leonid diperkirakan memperlihatkan 10 meteor per jam. Hujan meteor terjadi ketika objek langit meteoroid terbakar saat memasuki atmosfer Bumi. Objek tersebut dapat berasal dari sisa komet atau asteroid yang yang juga mengorbit Matahari.
Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Farahhati Mumtahana mengungkapkan mengamati hujan meteor dapat dilakukan dengan cara kita mencari tempat yang gelap dan berpandangan luas (tidak ada bangunan tinggi), misalnya di pegunungan atau pantai.
Jika bisa berdiri di bawah radian di belahan manapun maka hujan meteor terlihat lebih banyak.
Foto: Patung-patung kuno terlihat selama hujan meteor Perseid di puncak Gunung Nemrut di tenggara Turki, Minggu, 11 Agustus 2024. (AP/Emrah Gurel)
Patung-patung kuno terlihat selama hujan meteor Perseid di puncak Gunung Nemrut di tenggara Turki, Minggu, 11 Agustus 2024. Bertengger di ketinggian 2.150 meter (lebih dari 7.000 kaki), patung-patung tersebut merupakan bagian dari kompleks kuil dan makam yang dibangun oleh Raja Antiochus I, dari kerajaan Commagene kuno, sebagai monumen untuk dirinya sendiri. (AP Photo/Emrah Gurel)
"Bisa juga dengan memakai tenda jadi sambil camping atau menyiapkan tempat duduk/sofa karena menunggu bisa lama sekali. Dan ketika sekali keluar bisa sangat banyak, tetapi jeda juga lama. Sambil mengobrol dengan teman dan bawa bekal juga akan mengasyikan," tutur Farahhati dilansir dari situs BRIN, Minggu (3/11/2024).
Tak ada fenomena yang akan langsung berdampak ke kehidupan manusia. Jika pun bisa, maka tidak akan terlalu terasa karena berada dalam lingkungan antariksa.
Hujan meteor Leonid akan aktif dari tanggal 3 November hingga 2 Desember 2024 dan akan mencapai puncaknya pada malam hari dari tanggal 17 hingga 18 November 2024.
Sedangkan hujan meteor Taurid selatan aktif dari sekitar 28 September hingga 2 Desember 2024 dan mencapai puncaknya sekitar 4 November dan 5 November 2024. Taurid utara aktif antara 13 Oktober dan 2 Desember 2024 dan mencapai puncaknya sekitar 11 November dan 12 November 2024.
(fys/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: QRIS & Jurus RI Kembangkan Sistem Pembayaran Yang Inklusif
Next Article Penampakan Hujan Meteor Bikin Langit Berkilau di RI dan Penjuru Dunia