Rhenald Kasali Sebut Penguji Menteri Bahlil Bukan Kaleng-kaleng

1 month ago 22

Jakarta, CNBC Indonesia - Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof. Rhenald Kasali memberi komentar atas hebohnya pemberian gelar doktor dari UI kepada Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia baru-baru ini.

Dia berpendapat, para penguji sidang terbuka doktoral Bahlil Lahadalia di Sekolah Kajian Strategis dan Global (SKSG) UI adalah penguji terkemuka dan bukan kaleng-kaleng.

"Benarkah demikian silakan Anda menilai sendiri mana yang benar, tetapi inilah kajian yang dilakukan melalui wawancara pada 5 orang tokoh yang telah melakukan bimbingan. Jadi ada tiga orang pembimbing yang terdiri dua orang co promotor dan satu orang promotor. Kemudian, salah satu co-promotornya ini adalah juga merangkap sebagai Direktur Sekolah Kajian Strategis dan Global (SKSG). Jadi ini adalah program studi yang diambil oleh saudara Bahlil Lahadalia kemudian juga ketua sidang kemudian ditambah lagi dengan satu orang penguji dan pengujinya ini juga bukan kaleng-kaleng," ungkap Rhenald Kasali di Kanal YouTube bertajuk Intrigue beberapa waktu lalu.

Di samping itu, Rhenald menegaskan bahwa para penguji dari Bahlil adalah orang-orang terkemuka lintas disiplin ilmu yang memiliki intelektualitas yang tidak perlu diragukan lagi.

"Ini adalah orang-orang terkemuka yang memiliki intelektualitas yang tidak diragukan seperti apa. Mari kita saksikan bersama-sama," ujar dia.

Sebagaimana diketahui, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tengah jadi perbincangan usai menerima Gelar Doktor dari UI. Sidang yang diikuti Bahlil berlangsung di Gedung Makara Art Center UI pada Rabu (16/10/2024) dan dipimpin oleh Ketua Sidang Prof. Dr. I Ketut Surajaya, S.S., M.A. Penguji dalam sidang tersebut terdiri dari Dr. Margaretha Hanita, S.H., M.Si., Prof. Dr. A. Hanief Saha Ghafur, Prof. Didik Junaidi Rachbini, M.Sc., Ph.D. (Rektor Universitas Paramadina), Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., (Rektor Institut Pertanian Bogor) dan Prof. Dr. Kosuke Mizuno dari Universitas Kyoto (Jepang).

Sementara itu, promotor sidang doktor Bahlil terdiri dari Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si., M.M, serta ko-promotor Dr. Teguh Dartanto, S.E., M.E (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI) dan Athor Subroto, Ph.D.

Asal tahu saja, Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si, MM terpilih menjadi Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) periode 2020 - 2024. Prof. Chandra memiliki visi mewujudkan FIA UI sebagai advokator dan mendukung UI menjadi lima besar di Asia Tenggara.

Bahlil pun mengangkat isu hilirisasi komoditas nikel dalam disertasinya yang berjudul 'Kebijakan, Kelembagaan dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia'. 


(bul/bul)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pengetatan Subsidi BBM Masuk Tahap Uji Coba

Next Article Syarat Jadi Negara Maju Belum Tercapai, Jumlah Pengusaha RI Baru 3,6%

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|