Sedih! Peternak Sapi Perah Lokal Nangis Darah Digempur Susu Impor

3 hours ago 1

CNBC Indonesia News Foto News

FOTO

CNBC Indonesia/Muhammad Sabki, CNBC Indonesia

15 November 2024 20:20

Seorang pekerja memerah sapi di peternakan sapi di kawasan mampang Jakarta, Sabtu (15/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Seorang pekerja memerah sapi di peternakan sapi di kawasan mampang Jakarta, Kamis (14/11/2024) kemarin. Indonesia kebanjiran susu sapi impor, sehingga susu produksi peternak lokal tak terserap. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Seorang pekerja memerah sapi di peternakan sapi di kawasan mampang Jakarta, Sabtu (15/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Salah satu penyebabnya adalah kebijakan bebas bea masuk dan harga susu impor yang lebih murah. Kekalahan saing atas susu impor itu bisa dilihat dari kecenderungan industri dalam negeri yang lebih memilih susu dari luar negeri ketimbang hasil produksi peternak lokal. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Seorang pekerja memerah sapi di peternakan sapi di kawasan mampang Jakarta, Sabtu (15/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa angka impor susu sapi ke Indonesia sangat tinggi. Total konsumsi susu per tahun mencapai 4,4 juta ton sepanjang 2022 hingga 2023. Sementara industri dalam negeri hanya mampu memproduksi 837.223 ton. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Seorang pekerja memerah sapi di peternakan sapi di kawasan mampang Jakarta, Sabtu (15/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Hal ini berdampak langsung pada peternak sapi perah lokal, seperti yang dirasakan oleh salah satu peternak di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Ia mengeluhkan penurunan penjualan susu sapi mereka di tingkat konsumen akibat melimpahnya pasokan susu impor di pasar Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Seorang pekerja memerah sapi di peternakan sapi di kawasan mampang Jakarta, Sabtu (15/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

“Imbas susu impor sudah terasa sejak dua bulan lalu. Dulu belum ada susu impor, penjualan untuk konsumen 80%, sekarang cuma 50%, sisanya dijual ke koperasi dengan harga yang lebih murah,” ungkap Subhan (45) saat ditemui CNBC Indonesia. Subhan menambahkan bahwa konsumen kini lebih memilih susu impor karena harganya yang lebih terjangkau.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Seorang pekerja memerah sapi di peternakan sapi di kawasan mampang Jakarta, Sabtu (15/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Saat Ini subhan memiliki 14 Sapi yang diperah dan sisanya merupakan sapi potong. Ini merupakan usaha turun-temurun yang dilakoni masyarakat asli Betawi masih bertahan hingga saat ini. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Seorang pekerja memerah sapi di peternakan sapi di kawasan mampang Jakarta, Sabtu (15/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

"Saya ini generasi ketiga, usaha ternak sapi sudah dimulai sejak zaman kakek saya, lalu dilanjutkan oleh ayah saya, sekarang oleh saya," tutup Subhan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)


Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|