Aman dan Legal, Trading Berjangka Jadi Solusi Diversifikasi Investasi

1 month ago 15

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami deflasi pada September 2024 lalu sebesar 0,12% secara bulanan. Ini merupakan deflasi berturut-turut dalam 5 bulan sejak bulan Mei.

Deflasi beruntun ini menjadi salah satu indikator bahwa permintaan terhadap barang atau jasa menurun yang berdampak pada sulitnya untuk mendapatkan uang sehingga terpaksa membuat sebagian orang 'makan tabungan'.

Pada akhirnya, kondisi tersebut membuat kita harus mengantisipasinya, mencari cara bagaimana agar kondisi keuangan bisa bertahan bahkan membaik sekalipun terjadi deflasi. Salah satu cara bijak menjaga kondisi keuangan adalah dengan melakukan strategi diversifikasi portofolio investasi di beberapa aset, seperti mata uang, indeks saham maupun komoditas. Hal ini bertujuan untuk memitigasi risiko serta mengoptimalkan keuntungan.

Lantas, apa saja alasan utama melakukan diversifikasi portofolio investasi? Berikut ini adalah tiga alasan kenapa perlu melakukan diversifikasi portofolio investasi:

1. Mengurangi Risiko dan Dampak Volatilitas Pasar

Dengan mendiversifikasi portofolio, Anda menyebarkan investasi ke berbagai aset. Jadi, apabila salah satu aset berkinerja buruk, kerugian tersebut bisa diimbangi dengan keuntungan dari aset lainnya. Ini juga membantu Anda menjaga stabilitas portofolio ketika pasar berfluktuasi, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Memaksimalkan Potensi Keuntungan

Dengan menyebarkan investasi ke berbagai aset, membuka peluang untuk mendapatkan keuntungan dari berbagai sumber yang bisa jadi potensi imbal hasilnya lebih baik di waktu tertentu. Misalnya, saham teknologi memberikan keuntungan besar saat ini, tapi di waktu lain komoditas atau properti bisa lebih menguntungkan.

Bahkan, beberapa aset yang memiliki korelasi negatif bisa juga Anda manfaatkan, misalnya ketika pasar saham mengalami penurunan akibat memanasnya situasi geopolitik, harga emas sering kali naik karena dianggap sebagai "safe haven."

Hal ini juga bisa berlaku saat inflasi lagi tinggi. Beberapa aset, seperti komoditas (emas atau minyak mentah), cenderung memiliki kinerja yang baik selama periode inflasi tinggi.

3. Memenuhi Berbagai Tujuan Keuangan

Tujuan investasi setiap orang bisa berbeda-beda, ada yang mau penghasilan pasif saja, pertumbuhan modal saja, ataupun perlindungan terhadap risiko, namun umumnya gabungan dari banyak tujuan. Melalui diversifikasi, Anda menyebar aset Anda ke berbagai tempat untuk memenuhi tujuan yang berbeda ini.

Sebagai contoh, obligasi bisa memberikan pendapatan tetap. Saham, properti dan beberapa komoditas dapat menawarkan pertumbuhan jangka panjang, sementara aset yang berbentuk kontrak derivatif bisa memberikan perlindungan nilai atau bisa juga memenuhi target jangka pendek investasi.

Tak hanya itu, diversifikasi menghindarkan Anda dari ketergantungan pada kinerja satu aset atau satu sektor. Ini memberi lebih banyak keamanan dan fleksibilitas jika kondisi pasar berubah tiba-tiba, serta membantu memastikan bahwa Anda tidak menaruh semua dana dalam satu keranjang yang berisiko.

Anda juga bisa membagi alokasi aset dalam 3 tujuan finansial besar seperti di bawah ini di mana diversifikasi akan disebar pada setiap kelompok instrumen dalam setiap tujuan tersebut:

1. Keamanan dan Perlindungan (hutang, dana darurat, cash, tabungan, asuransi dan fixed income).

2. Pertumbuhan kekayaan (Reksa dana, saham-saham besar, properti).

3. Peluang dan Spekulasi (saham-saham kecil, komoditi dan derivatif).

Dok Valbury

Piramida alokasi aset seperti gambar di atas, bisa membantu Anda mengatur alokasi aset dan rencana diversifikasi portofolio mu ke dalam berbagai kelas dengan cara lebih yang konservatif. Di mana porsi terbesar misalnya 70% dari kekayaan Anda dialokasikan pada instrumen yang memiliki tingkat kepastian yang tinggi, dengan potensi risk dan reward yang rendah.

Lalu, porsi kedua bisa 20% dialokasikan pada instrumen yang berpotensi menumbuhkan kekayaan dengan risiko yang sedang, sementara porsi terkecil 10% dialokasikan pada aset yang memiliki potensi pertumbuhan yang paling besar, tentunya dengan risiko yang juga besar.

Sebagai ilustrasi, misalnya jika Anda punya total kekayaan Rp. 100 juta, sebagai orang yang lebih cenderung moderat, Anda bisa mengalokasikan 60 juta untuk keamanan, 30 juta untuk pertumbuhan dan 10 juta untuk peluang yang lebih berisiko. Tapi kalau Anda lebih agresif, 60 juta bisa dialokasikan untuk pertumbuhan, sementara untuk keamanan dan peluang spekulatif masing-masing bisa 20 juta.

Nah, dari alokasi peluang spekulatif sebesar 20 juta di atas untuk Anda yang agresif bisa di sebar di berbagai instrumen yang sesuai. Misalnya 50% dari bagian tersebut (10 juta) dialokasikan untuk instrumen berjangka emas dan minyak mentah.

Berikut ini tips efektif untuk membantu Anda dalam melakukan diversifikasi :

1. Sesuaikan diversifikasi dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda.

2. Jangan terlalu banyak diversifikasi, fokus pada yang terukur.

3. Pantau dan Rebalancing secara berkala untuk menjaga aset sesuai dengan tujuan.

4. Sesuaikan portofolio dengan perubahan kondisi ekonomi atau pasar global

Instrumen Pilihan Untuk Diversifikasi Portofolio Investasi

Selain saham yang sudah populer, ternyata trading berjangka atau perdagangan Foreign exchange (Forex) banyak dipilih juga oleh investor maupun trader untuk diversifikasi investasi portofolio. Trading forex adalah perdagangan valuta asing dalam bentuk pasangan mata uang atau forex pairs, seperti AUD/USD, USD/JPY, dan lainnya.

Forex dipilih karena modalnya relatif terjangkau, potensi keuntungan dari 2 arah serta memiliki likuiditas tertinggi, karena pasar forex buka selama 24 jam sehari, 5 hari seminggu, jadi Anda bisa trading kapan saja & dimana saja. Ada empat sesi perdagangan utama yaitu New York, Sydney, London, dan Tokyo.

Tips untuk Anda yang tertarik trading forex :

• Kenali forex dan cara trading forex yang benar. Anda bisa mempelajarinya secara gratis melalui ebook (Belajar Forex untuk Pemula).

• Ini yang paling penting, perbanyak latihan sambil membuat trading plan. Anda bisa latihan secara gratis menggunakan Akun Demo dahulu dan manfaatkan fitur Trading Signal & Trading Tool supaya Anda #LebihMudah dan #LebihPede saat trading.

• Mulai trading di akun riil secara bertahap untuk membangun rasa percaya diri dan disiplin.

• Cari yang#LebihAman & #LebihPraktis, kini Anda bisa dapatkan semua kebutuhan trading forex dalam (Aplikasi Trading yang Legal).

Ayo, mulai diversifikasi portofolio Anda sekarang. Pastikan Anda paham tentang peluang dan risiko dalam trading berjangka. Kesuksesan akan bergantung pada kesabaran, disiplin dan ketekunan.

Disclaimer : Perdagangan Berjangka komoditi memiliki peluang keuntungan dan resiko kerugian yang tinggi. Apabila anda hendak berinvestasi dalam perdagangan berjangka, anda terlebih dahulu harus mengerti dan memahami kegiatan perdagangan berjangka serta isi Perjanjian dan Peraturan Perdagangan


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemilu AS Dalam Hitungan Jam, Kemana Arah IHSG & Rupiah?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|