Babak Akhir Trump Vs Harris, Nasib AS Ditentukan Hari Ini

1 week ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilihan Presiden Amerika Serikat yang bersejarah telah memasuki hari terakhir dengan persaingan ketat antara Donald Trump dan Kamala Harris. Keduanya memanfaatkan waktu tersisa untuk mendapatkan dukungan di tengah persaingan yang sama kuat secara nasional dan di tujuh negara bagian penting.

Pemenangnya mungkin baru akan diketahui beberapa hari setelah pemungutan suara pada hari ini, Selasa (5/11/2024), waktu setempat.

Donald Trump, mantan presiden berusia 78 tahun dari Partai Republik, baru saja selamat dari dua upaya pembunuhan beberapa minggu setelah ia menjadi mantan presiden AS pertama yang dinyatakan bersalah atas kejahatan oleh juri New York. Di sisi lain, Kamala Harris, wakil presiden berusia 60 tahun, naik menjadi kandidat utama dari Partai Demokrat pada Juli lalu setelah Presiden Joe Biden mundur dari pemilihan ulang akibat performa debat yang kurang memuaskan.

Menurut University of Florida's Election Lab, lebih dari 80 juta warga AS telah memberikan suara mereka dalam pemungutan awal. Kedua kandidat kini berfokus untuk memastikan pendukung mereka hadir di TPS pada hari pemilihan.

"Ini adalah kesempatan kita untuk menang," kata Trump kepada ribuan pendukung di Raleigh, North Carolina, sebagaimana dilansir Reuters.

Sementara itu, di Scranton, Pennsylvania, Harris menyemangati para relawan untuk tetap optimis. "Kita semua memiliki lebih banyak kesamaan daripada perbedaan," ujarnya.

Kesenjangan Gender dalam Dukungan Pemilih

Dalam hal strategi, kampanye Trump bergantung pada kelompok eksternal, termasuk yang dipimpin oleh miliarder teknologi Elon Musk, untuk menghubungi pendukung yang jarang berpartisipasi dalam pemilu.

Berdasarkan survei Reuters/Ipsos pada Oktober, Harris unggul dengan 50% dukungan dari pemilih wanita, sedangkan Trump lebih kuat di kalangan pria dengan 48%. Tingginya jumlah pemilih wanita dalam pemungutan awal berpotensi menjadi tantangan bagi Trump, terutama mengingat fokus Harris pada isu hak aborsi.

Trump optimistis dengan angka pemungutan awal di negara bagian yang mendukungnya, seperti North Carolina dan Arizona.

"Angka-angka menunjukkan bahwa Presiden Trump akan memenangkan pemilihan ini," kata penasihat seniornya, Jason Miller.

Di sisi lain, tim kampanye Harris melihat adanya peningkatan partisipasi dari pemilih muda dan minoritas, serta dukungan dari pemilih yang belum memutuskan.

Klaim Kecurangan

Sejak kekalahannya di 2020, Trump telah menguatkan klaim adanya penipuan pemilu, yang berpotensi ia ulangi jika kalah. Dia berjanji untuk menindak lawan-lawan politiknya dan menggambarkan Demokrat sebagai "musuh dalam negeri."

Trump berharap kekhawatiran atas inflasi dan ekonomi akan membawanya kembali ke Gedung Putih. Pada hari terakhir, Trump melanjutkan kampanye di Pennsylvania dan Michigan, lalu kembali ke Palm Beach, Florida, untuk memberikan suara dan menunggu hasil pemilu.

Sementara itu, Harris melakukan kampanye di lima kota di Pennsylvania, dan mengakhiri hari dengan konser di depan Philadelphia Museum of Art bersama Lady Gaga, Ricky Martin, dan Oprah Winfrey.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pilpres AS Memanas, Trump Serang Pribadi Kamala

Next Article Kamala Harris Siap Gantikan Biden Maju di Pilpres AS, tapi...

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|