Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) mencatat penyaluran pembiayaan hijau telah berkontribusi lebih dari 25% terhadap total portofolio kredit perusahaan.
Direktur Risk Management BNI David Pirzada menegaskan bahwa keberlanjutan telah menjadi inti dari bisnis BNI. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, BNI telah menetapkan target net zero emission (NZE) untuk aktivitas operasional pada 2028 dan untuk pembiayaan pada 2060. Untuk mencapai tujuan ini, BNI akan menggalakkan berbagai inisiatif, baik di bidang operasional maupun pembiayaan.
"Komitmen ini juga tercermin dalam pembiayaan yang bertanggung jawab untuk aktivitas bisnis berkelanjutan, termasuk portofolio hijau yang mencapai Rp188 triliun, ini sekitar 26% dari total portofolio kredit BNI," ujar dia dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III 2024 Bank Negara Indonesia (BNI), Jumat (25/10/2024).
Hingga September 2024, penyaluran kredit hijau BNI telah mencakup berbagai sektor, termasuk energi baru terbarukan (EBT) seperti pembangkit listrik tenaga air, tenaga surya dan biogas, dengan total pembiayaan mencapai Rp10,2 triliun.
Selain itu, pembiayaan untuk sektor penanggulangan polusi udara sebesar Rp 3,4 triliun, serta pengelolaan sumber daya alam dan penggunaan lahan yang berkelanjutan sebesar Rp31,9 triliun.
Tak ketinggalan, untuk terus memperkuat pengelolaan manajemen risiko perubahan iklim, BNI juga telah melaporkan Climate Risk Stress Test (CRST) kepada OJK yang mencakup enam sektor utama, yaitu sumber daya alam, listrik, transportasi dan pergudangan, konstruksi, pertanian dan manufaktur, serta mortgage. Sektor-sektor ini mencakup 50% dari total portofolio pinjaman BNI.
Lebih jauh, sebagai bagian dalam upaya mendorong transisi energi, BNI juga senantiasa memberikan dukungan kepada debitur untuk melaksanakan upaya transisi, melalui pemberian sustainability linked loan yang pada September 2024 mencapai Rp5,5 triliun.
"Selain itu, BNI mendukung penerapan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) dalam upaya mencapai komitmen Net Zero Indonesia," kata David.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: BNI Catatkan Laba Rp16,3 Triliun Hingga September 2024
Next Article BNI Cetak Laba Rp 10,69 Triliun per Semester I-2024