DEN Sebut RI Harus Bangun Pembangkit Nuklir, Ini Alasannya

1 month ago 19

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Energi Nasional (DEN) menyampaikan bahwa pemerintah perlu mencari sumber energi alternatif baru selain energi terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Sebab, permintaan listrik pada tahun 2045 diproyeksikan akan mencapai 1.700 Terra Watt hour (TWh).

Anggota DEN Agus Puji Prasetyono menilai PLTN mempunyai peran yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia menyusul target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Hal ini menyusul keterbatasan kapasitas energi terbarukan yang ada saat ini.

Menurut dia, meskipun pemanfaatan energi terbarukan akan dimaksimalkan sepenuhnya, namun jumlahnya masih tetap tidak akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan listrik di masa yang akan datang.

"Nah kalau kita melihat satu contoh saja di tahun 2045, kita ini sebenarnya hanya memiliki energi terbarukan yang sangat terbatas," kata Agus dalam acara Anugerah DEN 2024, Selasa (10/12/2024).

Agus lantas memerinci bahwa apabila Indonesia hanya memaksimalkan sumber listrik dari energi terbarukan, setidaknya hanya akan menghasilkan sekitar 890 TWh.

Kemudian, apabila ditambah dengan pembangkit berbasis batu bara ultra-supercritical dan gas combine cycle, hasilnya hanya sekitar 300 TWh. Bahkan dengan tambahan teknologi penyimpanan energi baterai dan angin, totalnya hanya mencapai 1.548 TWh

"Padahal ketika tahun 2045 kita perlu sekitar 1.700 (TWh), sesuai dengan prediksi pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan untuk mendukung tadi itu, keluar dari middle income trap. Kita perlu 1.700 TWh. Tahun 2045, kita hanya memiliki 1.548 TWh. Kurang, Karena itu apa? Tanpa nuklir tidak akan bisa menumbuhkan ekonomi kita sebesar itu," kata dia.

Oleh sebab itu, keberadaan sumber energi listrik dari PLTN sangat dibutuhkan. Terlebih pada 2045 mendatang, kapasitas listrik yang berasal dari pembangkit ini diproyeksikan dapat mencapai 18 Giga Watt (GW).

"Kalau kita di tahun 2045 itu ada 18 Giga Watt, maka kita akan bisa kumpulkan 158 TWh, maka akan cukup menumbuhkan ekonomi kita. Jadi itulah kenapa nuklir itu harus masuk dalam bauran energi kita, bukan karena kita itu fanatik terhadap nuklir," ujarnya.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Serius Bangun Energi Nuklir, Alasannya Sudah Tepat?

Next Article Banyak Sumur Tua & Masalah Izin,Gimana Cara RI Genjot Produksi Minyak?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|