Efek Perang Dagang Bakal Menggila, Trump Warning Warga AS

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan peringatan baru bagi warga Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi setelah dirinya mengumumkan tarif bagi barang-barang China, Kanada, dan Meksiko yang memicu perang dagang baru.

Dalam sebuah pernyataan, Minggu (3/2/2025), Trump mengatakan tarif besar-besaran yang telah ia kenakan pada Meksiko, Kanada dan China mungkin akan menyebabkan penderitaan 'jangka pendek'. Namun ini dilakukan agar negara-negara itu mau 'membayar' apa yang telah dilakukan kepada Negeri Paman Sam itu.

"Saya tidak mengharapkan sesuatu yang dramatis. Mereka berhutang banyak uang kepada kita, dan saya yakin mereka akan membayarnya," kata Trump kepada wartawan Reuters saat kembali ke Washington dari propertinya di Mar-a-Lago di Florida.

Ia juga mengatakan tarif terhadap Uni Eropa akan diberlakukan, tetapi tidak menyebutkan kapan. Diketahui, para pemimpin Eropa bertemu di Brussels pada hari Senin dan diperkirakan akan membahas tarif setelah komentar Trump.

"Itu pasti akan terjadi dengan Uni Eropa. Saya dapat memberitahu Anda karena mereka benar-benar telah memanfaatkan kita," ujar Trump.

"Mereka tidak mengambil mobil kita, mereka tidak mengambil produk pertanian kita. Mereka hampir tidak mengambil apa pun dan kita mengambil semuanya dari mereka."

Tarif terhadap Kanada, Meksiko, dan China, yang diuraikan dalam tiga perintah eksekutif, akan mulai berlaku pada pukul 12:01 tengah malam pada hari Selasa.

Secara rinci, Trump mengatakan pengenaan pajak sebesar 25% atas impor dari Kanada dan Meksiko serta pajak tambahan sebesar 10% atas barang-barang dari China. Untuk energi Kanada, komoditas itu menghadapi tarif yang lebih rendah sebesar 10%.

Trump mengunggah di platform Truth Social miliknya bahwa hal "ini dilakukan melalui Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional (IEEPA) karena ancaman besar dari imigran gelap dan obat-obatan mematikan yang membunuh Warga Negara AS, termasuk fentanyl."

Bersama-sama, China, Meksiko, dan Kanada menyumbang lebih dari 40% impor ke AS tahun lalu. Untuk Kanada dan Meksiko, kedua negara itu memiliki ekonomi yang terintegrasi secara mendalam dengan AS. Bahkan, diperkirakan barang-barang manufaktur senilai US$ 2 miliar (US$ 32 triliun) melintasi perbatasan AS setiap hari dari dua negara itu.

Balasan untuk Trump

Penerapan tarif dan pembalasan berikutnya dapat menandai dimulainya era baru perang dagang global. Para ekonom telah memperingatkan penerapan pajak impor oleh Trump, dan tanggapan dari negara-negara lain dapat menyebabkan kenaikan harga pada berbagai macam produk di Negeri Paman Sam.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum telah memerintahkan menteri ekonominya untuk menanggapi dengan tindakan tarif dan non-tarif. Tindakan tersebut diharapkan mencakup tarif balasan sebesar 25% atas barang-barang AS.

Sheinbaum juga meminta AS untuk berbuat lebih banyak untuk menekan aliran senjata ilegal ke negaranya yang seringkali digunakan dalam mempersenjatai kartel.

"Kami bersedia bekerja sama dengan AS. Masalah tidak diselesaikan dengan mengenakan tarif, tetapi dengan berunding," tegas Scheinbaum.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan negaranya juga akan menanggapi. Pemerintahnya akan mengenakan tarif 25% pada barang AS. Barang-barang yang menjadi sasaran termasuk bir, anggur, bourbon, buah-buahan dan jus buah, sayuran, parfum, pakaian dan sepatu, serta peralatan rumah tangga, barang-barang olahraga, dan furniture.

"Kami tidak ingin berada di sini, kami tidak meminta ini," katanya pada konferensi pers Sabtu malam. "Tetapi kami tidak akan mundur dalam membela warga Kanada."

Sementara itu, China mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sangat tidak puas dengan tarif tersebut dan "menentang keras" pungutan itu. Beijing menambahkan bahwa mereka akan mengajukan gugatan hukum ke Organisasi Perdagangan Dunia terhadap AS atas "praktik yang salah" yang dilakukannya.

"Perang dagang dan tarif tidak memiliki pemenang," ujar seorang juru bicara di kedutaan besar China di Washington.

Wakil Perdana Menteri China Ding Xuexiang mengatakan kepada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, bulan lalu bahwa negaranya tengah mencari solusi "win-win" untuk mengatasi ketegangan perdagangan dengan AS.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Tarif Dimulai! Trump Pasang Tarif 25% ke Kanada-Meksiko

Next Article Perang Dagang Jilid 2 Trump Dimulai, 3 Negara Resmi Jadi Sasaran

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|