Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Eropa (UE) mencapai kesepakatan perdagangan dengan lima negara Amerika Latin yang tergabung dalam pakta perdagangan Mercosur. Kesepakatan, yang telah dibicarakan selama 25 tahun ini, akan membuat dua wilayah ini memiliki zona bebas perdagangan yang terkoneksi.
Jika diratifikasi oleh blok yang beranggotakan 27 negara tersebut, kemitraan UE-Mercosur, yang melingkupi Brasil, Argentina, Paraguay, Uruguay, dan baru-baru ini, Bolivia, itu akan menjangkau wilayah yang diperkirakan berpenduduk lebih dari 700 juta orang. Jumlah ini mewakili sekitar 20% dari produk domestik bruto global.
Presiden badan eksekutif UE Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menggambarkan kesepakatan perdagangan UE-Mercosur sebagai 'kesepakatan yang saling menguntungkan' yang dapat menghemat bea ekspor perusahaan UE senilai 4 miliar euro (Rp 66 triliun) per tahun.
"Kesepakatan perdagangan tersebut dirancang untuk meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral, menurunkan hambatan perdagangan tarif dan nontarif, menciptakan aturan yang lebih stabil, dan mempromosikan nilai-nilai bersama, seperti pembangunan berkelanjutan," katanya dikutip CNBC International, Rabu (11/12/2024).
Namun analis di bank Belanda ING mengatakan sebenarnya perjanjian itu membuat Eropa menyelesaikan salah satu poin penting yakni terkait perdagangan Lithium. Hal ini dikarenakan tingginya permintaan Eropa untuk mineral yang kerap disebut "emas putih" tersebut.
"Itu mengejutkan, mengingat UE sangat bergantung pada China untuk bahan baku penting, lalu negara-negara seperti Argentina, Bolivia, dan Brasil memiliki cadangan besar beberapa bahan baku penting ini, dan permintaan UE untuk bahan-bahan ini diperkirakan akan meningkat pesat," kata analis di ING dalam catatan penelitian yang diterbitkan.
"Mungkin sulit untuk mengukur nilai ekonomi yang tepat dari memiliki akses yang lebih baik ke bahan-bahan ini melalui hubungan yang lebih erat dengan Mercosur, tetapi kami yakin elemen khusus ini memiliki banyak bobot strategis bagi UE, terutama karena diversifikasi atau pengadaan dan pengamanan pasokan saat ini menjadi prioritas utama," tambahnya.
Litium, terkadang disebut sebagai "emas putih" karena warnanya yang terang dan nilai pasarnya yang tinggi, dianggap sebagai komponen penting untuk peralihan dari bahan bakar fosil. Umumnya digunakan pada kendaraan listrik, ponsel, dan baterai isi ulang untuk laptop.
Menurut Badan Energi Internasional, Amerika Latin diperkirakan memasok sekitar 35% litium dunia, dengan Chili (26%) dan Argentina (6%) sebagai yang terdepan. Kawasan ini diperkirakan menyimpan lebih dari setengah cadangan litium global, yang sebagian besar berlokasi di Argentina (21%) dan Chili (11%).
Akses terhadap mineral yang penting ini juga diungkapkan Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Kaja Kallas. Ini akan memantapkan posisi Benua Biru dalam rantai pasok global.
"Bagi orang Eropa, hal ini membuka kawasan yang luas untuk berdagang secara bebas, termasuk akses ke bahan baku penting, dan mengurangi risiko pesaing menggantikan kita saat kita tidak ada," kata Kallas pada hari Jumat.
Dengan keuntungan ini, Federasi Industri Jerman (BDI) mengatakan menerimanya dengan sangat baik. Menurut asosiasi perusahaan yang mempekerjakan 8 juta orang itu, kesepakatan ini dapat mendorong Eropa dalam mewujudkan transisi energi ke sumber terbarukan.
"Perjanjian perdagangan UE-Mercosur menghadirkan peluang besar untuk mendiversifikasi akses ke bahan baku penting seperti litium dan tembaga, yang penting bagi industri utama seperti elektromobilitas dan energi terbarukan," kata BDI dalam sebuah pernyataan pada 6 Desember.
"Di masa meningkatnya fragmentasi perdagangan global, perjanjian perdagangan ini mengirimkan pesan yang jelas dan strategis dalam mendukung perdagangan bebas dan berbasis aturan," tambahnya.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Al-Assad Digulingkan-Warga RI Bisa ke 4 Negara Eropa Tanpa Visa
Next Article Pertama di Dunia! PTBA-BRIN Kembangkan Batu Bara untuk Baterai Li-ion