Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka cenderung kembali menguat terbatas pada awal perdagangan sesi I Selasa (5/11/2024), jelang hari pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) dan rilis data pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2024.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka naik tipis 0,09% ke posisi 7.485,96. Selang lima menit setelah sesi I dibuka, IHSG berbalik turun tipis 0,07% ke 7.474,5.
Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 761 miliar dengan volume transaksi mencapai 1 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 74.043 kali.
Pergerakan IHSG pada pekan ini akan diwarnai oleh berbagai sentimen, mulai dari pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) dan rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal III-2024.
Tensi politik di negeri Paman Sam semakin memanas mendekati Pilpres yang akan dilaksanakan pada Selasa hari ini waktu AS.
Pekan ini akan menjadi penentu siapa yang akan menjadi pemimpin dari Negeri Adidaya tersebut dari dua kandidat yang akan dipilih.
Di sebagian besar negara bagian AS, tempat pemungutan suara akan dibuka antara pukul 07:00 dan 09:00 pagi waktu setempat. Jika berdasarkan waktu Indonesia, ini akan dimulai malam ini pukul 19.00 WIB dan 21.00 WIB.
Sementara untuk waktu penutupan jajak pendapat berbeda-beda di setiap negara bagian dan terkadang di setiap daerah.
Perhitungan suara kemungkinan baru akan dimulai setelah hasil jajak pendapatan ditutup di zona waktu Timur sekitar pukul 06:00 sore, untuk waktu Indonesia ini sekitar pukul 06:00 pagi WIB pada keesokan harinya, Rabu.
Pilpres AS nanti juga sekaligus akan menentukan partai mana yang akan berkuasa di Senat, saat ini Partai Republik menguasai kursi Senat. Sementara itu, Partai Demokrat dipandang masih punya peluang untuk menguasai DPR.
Dari dalam negeri, pada hari ini tepatnya pukul 11:00 WIB, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) RI pada kuartal III-2024.
Sebagai catatan, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 menjadi data Produk Domestik Bruto (PDB) terakhir di era Presiden Joko Widodo. Pertumbuhan ekonomi kuartal III ini menjadi warisan terakhir Jokowi yang menjadi pijakan ekonomi Presiden Prabowo Subianto.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 15 institusi memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,03% (year-on-year/yoy) dan 1,58% (quarter-to-quarter/qtq) pada kuartal III atau Juli-September 2024.
Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 (yoy) dan 3,79% (qtq) pada kuartal II-2024. Sementara itu, ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% (yoy) dan 1,60% (qtq) pada kuartal III-2023.
Hasil polling lebih pesimistis dibandingkan dengan proyeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 masih akan tumbuh 5,06%.
Secara historis, pertumbuhan kuartal III biasanya memang lebih rendah dibandingkan kuartal II karena masyarakat mulai mengerem belanja. Terlebih tidak ada perayaan keagamaan atau event besar selama Juli-September 2024.
Dua lebaran yakni Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha sudah berlangsung pada periode April-Juni tahun ini. Sementara itu, pemilihan umum sudah digelar pada kuartal I-2024.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Respons Positif Kabinet Prabowo, IHSG Menguat 7 Hari Beruntun
Next Article Usai Libur Panjang IHSG Dibuka Galau, Bakal Merana atau Bangkit?