Petaka Trump Dimulai, Elon Musk Terancam Tumbang

1 month ago 18

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim transisi Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump merekomendasikan untuk memangkas dukungan terhadap industri kendaraan listrik (EV) dan stasiun pengisian daya EV yang dicanangkan pemerintahan Joe Biden.

Selain itu, tim transisi Trump juga meminta untuk memperkuat pemblokiran terhadap mobil, komponen, dan material baterai dari China, menurut dokumen yang dilihat Reuters.

Rekomendasi ini mengemuka saat subsidi China ke industri EV terus meningkat. Hal ini dikarenakan pasokan rantai baterai EV China yang mendominasi.

Dalam kampanyenya, Trump berjanji untuk memudahkan regulasi untuk mobil berbahan bakar bensin-solar dan menghapus mandat Biden untuk memperkuat industri EV di AS.

Tim transisi Trump juga merekomendasikan kenaikan tarif material baterai secara global untuk menggenjot produksi di dalam negeri. Secara garis besar, tim transisi Trump ingin mengalihkan uang yang selama ini dialokasikan Biden untuk membangun stasiun pengisian daya EV dan membuat EV jadi lebih murah ke prioritas pertahanan nasional.

Lebih lanjut, tim transisi Trump juga ingin menghapus kebijakan keringanan kredit pajak pembelian EV senilai US$7.500 yang diberlakukan pemerintahan Biden.

Jika rekomendasi ini disetujui, maka ancaman nyata akan menghadang produsen EV. Penjualan EV akan merosot tajam, termasuk berdampak buruk pada Tesla yang merupakan produsen mobil listrik milik Elon Musk.

Padahal, sebelumnya Trump sempat melunak ke industri EV karena dukungan besar-besaran yang diberikan Musk.

Tesla merupakan produsen EV dominan di AS. Kendati demikian, Musk mengatakan kehilangan subsidi pemerintah untuk EV akan lebih berdampak ke para pesaing ketimbang Tesla.

Beberapa pesaing Tesla seperti General Motors dan Hyundai diketahui gencar memasarkan produk-produk EV mereka di AS. Dengan penghentian subsidi pemerintah, hal ini tentu akan mengguncang bisnis mereka.

Tim transisi Trump berencana memindahkan alokasi anggaran US$7,5 miliar dari pemerintahan Biden untuk membangun stasiun pengisian daya EV ke pemrosesan mineral-baterai, rantai pasokan pertahahanan nasional, dan infrastruktur krusial.

"Baterai, mineral, dan komponen EV penting untuk produksi pertahanan krusial. Sementara EV dan stasiun pengisian daya EV tidak [sepenting itu]," kata dokumen yang dikutip Reuters, Selasa (17/12/2024).

Juru bicara tim transisi Trump, Karoline Leavitt, mengatakan para pemilih Trump memberikan mandat untuk menepati janjinya, termasuk menyetop penyerangan pemerintah terhadap mobil berbahan bakar bensin-solar.

"Ketika masuk Gedung Putih, Presiden Trump akan mendukung industri otomotif dengan memberikan ruang bagi mobil berbahan bakar solar-bensin dan EV," kata dia.

Secara global, produsen otomotif mulai beralih ke pengembangan EV dalam memenuhi aturan yang lebih ketat atas pembatasan penggunaan bahan bakar. Hal ini bertujuan mengurangi polusi dan mereduksi dampak perubahan iklim.

Namun, rekomendasi dari tim transisi Trump menunjukkan bahwa industri mobil berbahan bakar solar-bensin akan tetap dijaga. Hal ini berbanding terbalik dengan pemerintahan Biden yang memprioritaskan industri EV dengan berbagai subsidi yang diberikan.

Hasilnya, emisi per kendaraan di AS akan kembali ke level 2019 sebesar 25% per mil. Padahal, saat ini yang ditetapkan hingga 2025 ingin memangkas rata-rata emisi ke level 15% ke bawah.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Musk Buat Robotaxi, Tesla Setop Bikin Mobil Listrik

Next Article Joe Biden Habis Kena 'Roasting' Elon Musk, Disebut Mau 'Mancing'

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|