Resmi Bantu Putin, Negara Asia Ini Terseret Perang Rusia-Ukraina

3 days ago 6

Jakarta, CNBC IndonesiaKorea Utara (Korut) makin dalam terseret dalam perang Rusia dan Ukraina. Mengutip AFP Senin (11/11/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin resmi menandatangani pakta pertahanan dengan Pyongyang. 

Perjanjian tersebut berisi kerja sama keamanan antara kedua negara. Baik Rusia maupun Korut wajib memberikan bantuan militer 'tanpa penundaan' jika terjadi serangan terhadap pihak lain, di antara keduanya. 

"Perjanjian tersebut juga mewajibkan mereka untuk bekerja sama secara internasional," ungkap pembacaan perjanjian itu sebagaimana ditinjau oleh AFP, dikutip Senin (11/11/2024).

"Ini guna menentang sanksi Barat dan mengkoordinasikan posisi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," tambahnya.

Perjanjian ini terungkap setelah Korut mengirim pasukannya untuk berperang melawan Ukraina di wilayah Kursk. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Kamis lalu, setidaknya 11.000 tentara Korut berada di wilayah tersebut.

Sementara itu, pada Minggu, The New York Times melaporkan sekitar 50.000 tentara Rusia dan Pyongyang akan ambil bagian dalam serangan mengusir Kyiv dari daerah itu. CNN pun menyebut Korut sudah ambil bagian dalam operasi tempur langsung, tak hanya di Kursk, tapi juga di wilayah Belgorod. 

"Kursk adalah operasi tempur langsung," kata salah satu komandan Ukraina, Yuriy Fedorenko, seraya menambahkan bahwa di antara personel tersebut terdapat pasukan artileri spesialis dan penembak jitu.

"Kelompok-kelompok ini akan terlibat langsung dalam operasi tempur dalam jangka pendek di wilayah Ukraina. Mereka kemungkinan besar akan muncul di wilayah pendudukan Ukraina juga," tambahnya.

Ia mengatakan Korut merupakan 'sumber daya yang signifikan' bagi perang Rusia di Ukraina. Fedorenko menyebut pasukan itu awalnya ditempatkan di posisi bertahan namun kemudian akan digunakan dalam operasi penyerangan di tempat lain dan pada akhirnya akan digunakan dalam pertempuran langsung.

"Secara militer, mereka berjumlah tiga brigade penuh darah. Bayangkan sekarang musuh menarik 10.000 tentara dari garis pertahanan kedua, menempatkan tentara dari Korut di sana, dan mengirim tiga brigade ini ke salah satu (tempat) di mana permusuhan aktif sedang berlangsung," ujarnya lagi.

"Apakah tiga brigade penuh darah merupakan sumber daya yang signifikan? Ya, itu adalah sumber daya yang signifikan," tambah Fedorenko.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Korsel Tuding Korut Minta Imbalan Nuklir Usai Bantu Rusia

Next Article Kim Jong Un Luncurkan Rudal 'Monster' Terbaru, Rusia Kepincut

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|