Genjot ESG, Pembiayaan Hijau BNI (BBNI) Tembus Rp 188 T

1 month ago 22

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI makin menggenjot tata kelola bisnisnya berbasis Environmental, Social & Governance (ESG). Langkah-langkah bank pelat merah itu terlihat dari penerapan strategi bisnisnya.

Dalam risetnya, Ciptadana Sekuritas menyoroti tiga langkah utama BNI dalam mendukung aspek lingkungan. "BNI secara aktif melaksanakan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu POJK 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan, melalui implementasi Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) sebagai wujud kepatuhan pada regulasi tersebut," tulis laporan tersebut, seperti dikutip Senin (11/11/2024).

Selain RAKB, Ciptadana Sekuritas menekankan fokus BNI pada sustainable financing atau pembiayaan berkelanjutan yang dimulai sejak 2019. BNI secara khusus mengidentifikasi dasar pembiayaan berkelanjutan di berbagai sektor, termasuk industri kelapa sawit, energi terbarukan, hutan sosial, dan obligasi hijau.

BNI telah mencatatkan portofolio pembiayaan hijau sebesar Rp188 triliun atau setara dengan 26% dari total pinjaman bank. Selain itu, BNI berhasil menerbitkan obligasi hijau pertama senilai Rp5 triliun pada 2022, di mana sekitar 87% hasilnya telah dialokasikan untuk proyek-proyek dengan dampak lingkungan positif.

Pada laporan terbarunya di Juni 2024, BNI melaporkan perkembangan alokasi dana dari penerbitan obligasi hijau. Sebanyak Rp4,4 triliun telah disalurkan untuk pembiayaan lima sektor utama yang berdampak positif pada lingkungan.

Dari jumlah tersebut, sekitar 53% dialokasikan untuk sektor transportasi berkelanjutan, 18% untuk sumber daya alam dan penggunaan lahan secara berkelanjutan, 13% untuk pengelolaan limbah dan konversi limbah menjadi energi, serta masing-masing sekitar 8% untuk sektor energi baru dan terbarukan (EBT) dan bangunan hijau (green buildings).

Salah satu proyek transportasi berkelanjutan yang didukung BNI adalah Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, sistem kereta rel listrik yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota sekitarnya seperti Bogor, Depok, dan Bekasi.

Proyek ini akan terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti bus Transjakarta, commuter line, dan fasilitas park and ride, serta diharapkan dapat melayani 25,5 juta penumpang per tahun berdasarkan proyeksi dalam Studi Kelayakan LRT Jabodebek 2024.

Selain fokus pada regulasi dan pembiayaan ramah lingkungan, BNI juga mengambil langkah-langkah internal untuk mendukung lingkungan.

"Berbagai proyek dan kegiatan lingkungan seperti efisiensi tanpa kertas, program penghematan sampah, sistem pengelolaan air limbah, dan pemasangan panel surya. BNI juga menyelenggarakan berbagai kegiatan konservasi keanekaragaman hayati," tulis laporan riset tersebut.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BNI Catatkan Laba Rp16,3 Triliun Hingga September 2024

Next Article Top! Laba BNI Tembus Rp10,69 T Semester 1 2024

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|