Jakarta, CNBC Indonesia - Jaringan ritel restoran asal Amerika Serikat (AS), TGI Fridays Inc sedang mengajukan perlindungan kebangkrutan tahap 11 pada hari Sabtu (2/11/2024). Pengajuan permohonan tersebut akibat dampak dari krisis kesehatan pandemi covid 19.
Kebangkrutan ini berdampak pada perusahaan induk TGI Fridays, yang mengoperasikan 39 restoran, dan bukan pada para pemegang waralaba yang mengendalikan restoran di beberapa lokasi yang ada.
"Langkah selanjutnya yang diumumkan hari ini adalah tindakan yang sulit, tetapi perlu untuk melindungi kepentingan terbaik para pemangku kepentingan kami, termasuk pemegang waralaba domestik dan internasional serta anggota tim kami yang berharga di seluruh dunia," kata Rohit Manocha, ketua eksekutif TGI Fridays, dalam sebuah pernyataan mengutip CNN International, Minggu (3/11/2024).
Sejatinya, perusahaan telah mendapatkan pembiayaan, sehingga semua restoran akan beroperasi seperti biasa selama proses kepailitan berlangsung. Namun TGI Fridays telah menghentikan pembayaran sewa bulan ini kepada para pemilik dan vendor lainnya.
John Bringardner sebagai kepala Debtwire memberikan mereka ruang untuk melakukan restrukturisasi. Namun, kata John, perusahaan induk kemungkinan besar harus menutup atau menjual lokasi-lokasi yang tidak menguntungkan sebagai bagian dari restrukturisasi.
Sebagai informasi, TGI Fridays berdiri sejak tahun 1965 di Manhattan sebagai tempat untuk bertemu satu sama lain dan merupakan salah satu jaringan restoran besar pertama yang mempopulerkan konsep "happy hour"
Adapun untuk menunya beragam makanan khas Amerika, termasuk sayap ayam, kulit kentang, dan hamburger.
Dalam laporan CNN, TGI Fridays tidak pernah sepenuhnya pulih dari pandemi. Hal itu, ditambah tekanan inflasi pada pelanggan kelas menengahnya, menciptakan kekacauan keuangan bagi jaringan restoran yang telah berusia hampir enam dekade ini.
Pada Januari 2024, TGI Fridays secara tiba-tiba menutup puluhan lokasi di seluruh Amerika Serikat dan secara diam-diam terus menutup restoran. Minggu lalu, mereka menutup 50 lokasi sehingga jumlahnya menjadi 163 lokasi. Sebelum gelombang penutupan tahun ini, TGI Fridays memiliki sekitar 270 lokasi di Amerika Serikat.
TGI Fridays dimiliki secara pribadi oleh TriArtisan Capital Advisors, sebuah perusahaan ekuitas swasta, sehingga hasil keuangannya tidak dipublikasikan. Namun, perusahaan mengatakan tahun lalu bahwa total penjualan diproyeksikan mencapai US$1,6 miliar pada tahun 2022 dengan penjualan di toko yang sama di Amerika Serikat tumbuh 8% dibandingkan tahun 2019.
Perusahaan ini juga mengubah menunya untuk mengimbangi para pesaingnya, terutama Applebee's dan Chili's, dengan menambahkan sushi, menyegarkan menu koktailnya, dan mengubah pilihan makanan pembuka.
Pada bulan September, operasi TGI Fridays di Inggris juga mengalami masalah. Rencana akuisisi oleh pemegang waralaba di Inggris gagal dan restoran ini bangkrut. Perusahaan ini sedang dalam proses menutup puluhan restoran di wilayah tersebut dan menyebabkan 1.000 orang kehilangan pekerjaan.
TGI Fridays bergabung dengan jaringan Red Lobster dan Buca di Beppo, yang keduanya mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 dalam beberapa bulan terakhir. Namun, yang terakhir ini berhasil keluar dari kebangkrutan dan telah merekrut seorang eksekutif P.F. Chang untuk membalikkan keadaan.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini: