Siap-siap! Ini Kebijakan Pro-Rakyat dari Prabowo, Meluncur di 2025

1 month ago 14

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto telah merancang beberapa program yang ditujukan untuk membantu kehidupan masyarakat Indonesia. Program-program ini terjadwal akan ia eksekusi penuh pada 2025.

Saat baru pertama kali dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024, Prabowo sebetulnya sudah berjanji dan menyatakan komitmennya, memimpin Indonesia utamanya untuk kepentingan rakyat, di atas kepentingan pribadinya.

"Termasuk mereka yang tidak memilih kami. Kami akan mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia di atas segala golongan apalagi kepentingan pribadi kami," ucapnya di gedung MPR/DPR, Jakarta, dikutip Selasa (12/11/2024).

Saat berkampanye sebelum Pilpres 2024, Prabowo sebetulnya sudah memperkenalkan berbagai program yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat. Salah satunya ialah program Makan Bergizi Gratis, yang saat itu dinamai program Makan Siang Gratis.

Seusai dirinya terpilih sebagai Presiden, ada beberapa program lainnya yang ia nyatakan akan dilaksanakan pada 2025 guna mendukung kesejahteraan masyarakat. Untuk kesejahteraan ini, ia pun bercita-cita membawa pertumbuhan ekonomi melesat ke level 8% selama ia menjabat.

Berikut ini sejumlah program pro rakyat yang akan diluncurkan Prabowo pada 2025:

1. Makan Bergizi Gratis

Program MBG pada 2025 mendatang telah mendapatkan pagu anggaran Rp 71 triliun yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional. Total anggaran itu targetnya akan digunakan untuk memberikan makanan terhadap 19,47 juta orang dari kalangan anak sekolah hingga ibu hamil maupun menyusui.

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkapkan, jika dijalankan secara penuh untuk seluruh anak Indonesia beserta ibu hamil dan menyusui, program ini membutuhkan anggaran Rp 1,2 triliun per hari.

Program itu akan menyasar 82,9 juta penerima selama 5 tahun ke depan. Dan diharapkan menjadi salah satu investasi terhadap sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

"Makan bergizi gratis yang kalau nanti dilaksanakan secara penuh totalnya akan mencapai 82,9 juta dan akan menghabiskan anggaran Rp 400 triliun (setahun). Kalau ini program sudah jalan, maka Badan Gizi akan spending harian Rp 1,2 triliun," kata Dadan.

"Ini adalah uang yang tidak sedikit, Rp 1,2 triliun setiap hari Badan Gizi akan keluarkan untuk investasi SDM masa depan dan 75% dari Rp 1,2 triliun itu untuk intervensi makan bergizi," ujarnya.

Dia menjelaskan 85% dari anggaran itu akan digunakan untuk membeli produk pertanian dan bahan baku makanan setiap harinya. Dengan demikian akan mendorong perekonomian dalam negeri.

2. Pengampunan Kredit Petani-Nelayan-UMKM

Presiden Prabowo Subianto telah meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet kepada usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kelautan serta UMKM lainnya.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan, yang diberikan penghapusan utang dalam program itu adalah yang memiliki tunggakan di bank BUMN alias Himbara. Tidak semua pelaku UMKM dihapuskan utang piutangnya, dan hanya yang tidak bisa tertolong lagi.

Kedua, mereka yang dihapuskan utangnya merupakan para pelaku UMKM yang bergerak di sektor perikanan dan pertanian, yang sudah tidak memiliki kemampuan bayar dan sudah jatuh tempo, serta sudah diproses penghapusan bukunya di bank himbara.

"Jadi ini betul-betul tidak memiliki kemampuan lagi dan itu rentangnya kurang lebih 10 tahunan," tegasnya.

Bagi UMKM yang telah mendapatkan penghapusan piutang maupun penghapusan tagihan terhadap utangnya ini masih bisa memperoleh akses pembiayaan ke lembaga keuangan formal termasuk dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat atau KUR 2025.

3. Beli Rumah Bebas PPN, BPHTB & PPh

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri RI), Tito Karnavian bakal menghapus pajak pembelian rumah, yakni Pajak Penambahan Nilai (PPN), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Pajak Penghasilan (PPh).

Maruarar mengatakan, ia akan mengusulkan Menteri Keuangan (Menkeu RI), Sri Mulyani untuk menghapus PPN dan PPh. Usulan ini bakal dilayangkan dalam rangka merealisasikan program tiga juta rumah setiap tahun yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.

Sebagai informasi, transaksi jual-beli rumah saat ini dikenakan PPN sebesar 11% dan BPHTB 5%. Sedangkan penjual dikenakan PPh sebesar 2,5%.

"Tahun depan, saya berani bilang bahwa banyak perubahan yang akan menyangkut perumahan baik di sisi bisnis maupun sosialnya. Jadi, saya minta para pengembang untuk mempersiapkan diri baik-baik," ujar Maruarar dalam Developer Gathering, di Menara 1 BTN, Jakarta, dikutip Sabtu (9/11/2024).

Pemerintah dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) bahkan berencana menekan 21% total biaya pembangunan rumah sehingga harga KPR yang ditawarkan ke masyarakat bisa berkurang.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjabarkan, pengurangan biaya dapat mencapai total 21% untuk Rumah MBR dan MBT. Pengurangan biasa tersebut bisa terjadi bila adanya pembebasan PPN, pemangkasan PPh dan penghapusan BPHTB.


(arj/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Makan Gratis Diklaim Bantu Ortu Hemat Rp 1,2 Juta Per Bulan

Next Article Prabowo Janjikan Program Spesial Ini untuk Milenial & Gen Z

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|