Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangunan infrastruktur kesehatan di Indonesia terus digenjot dalam beberapa tahun terakhir, baik berupa rumah sakit, puskesmas, maupun fasilitas kesehatan lainnya. Pembangunan sarana kesehatan ini semakin masif dan menjadi perhatian utama bagi pemerintah ketika pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia.
Kehadiran berbagai infrastruktur kesehatan ini tentu ditujukan untuk memudahkan seluruh lapisan masyarakat dalam memperoleh akses terhadap layanan kesehatan dan kebutuhan pengobatan.
Di samping ketersediaan infrastruktur, kemudahan terhadap akses pembiayaan kesehatan juga penting buat masyarakat untuk menjaga kesehatannya.
Lantas, pemerintah pun terus mengembangkan infrastruktur dan layanan kesehatan masyarakat melalui instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Hal ini menunjukkan komitmen APBN dalam mendukung kesehatan sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional.
Upaya APBN sangat nyata dirasakan masyarakat melalui hadirnya berbagai infrastruktur kesehatan untuk melayani masyarakat. Infrastruktur kesehatan yang dimaksud antara lain RS Universitas Indonesia, RS Universitas Andalas, RS Pendidikan UNS, RS Persahabatan, RS Kanker Dharmais, serta pembiayaan saat pandemi Covid-19 (khususnya penanganan kesehatan).
-
RS Universitas Indonesia (UI)
RS UI menjadi gedung rumah sakit pendidikan yang terdiri dari 14 lantai yang dikembangkan melalui kerja sama pembiayaan dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Adapun RS Universitas Indonesia ini berlokasi di Kampus UI, Depok, Jawa Barat dan diresmikan pada 13 Februari 2019. Selain didukung oleh sarana dan prasarana kesehatan, RS UI juga menyediakan sarana dan prasarana pendukung pendidikan untuk kedokteran, kebidanan, farmasi, dan kesehatan masyarakat.
RS UI dirancang untuk menunjang kegiatan perkuliahan di Universitas Indonesia dan menjadi fasilitas kesehatan dan dipercaya oleh masyarakat. Rumah sakit ini memiliki layanan penunjang rumah sakit seperti layanan rawat jalan, layanan penunjang medik, layanan gawat darurat 24 jam, layanan rawat inap dan layanan pemulasaran jenazah, serta rumah duka.
-
RS Universitas Andalas, Padang dan RS Pendidikan UNS, Surakarta.
RS Universitas Andalas, Padang dan RS Pendidikan UNS, Surakarta menjadi fasilitas yang dibangun melalui kerja sama dengan the Saudi Fund for Development (SFD) dan the Islamic Development Bank Group (IsDB). Gedung rumah sakit ini tidak hanya memiliki fasilitas layanan kesehatan saja, melainkan juga dilengkapi oleh instalasi pengolahan air limbah, fasilitas olah raga. Selain itu, bangunan rumah sakit ini juga mencakup pembangunan pagar, gedung penjaga keamanan, parkir serta infrastruktur lain yang diperlukan.
Harapannya, keberadaan RS Universitas Andalas dan RS Pendidikan UNS yang merupakan kolaborasi antara pusat pendidikan dan penelitian kedokteran akan berdampak pada peningkatan pembelajaran, penelitian, dan pemberian layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
Sebagai catatan, RS Universitas Andalas terletak di Padang, Sumatera Barat yang diresmikan pada tahun 2017 silam. Sedangkan, RS Pendidikan UNS terletak di Solo, Jawa Tengah dan diresmikan pada 2016.
-
RS Persahabatan, Jakarta
Rumah sakit ini diharapkan menjadi pusat rujukan nasional dalam penanganan penyakit respirasi bagi ibu dan anak melalui pengembangan fasilitas dan layanan hasil kerja sama pembiayaan pemerintah Indonesia dengan IsDB.
Dalam hal ini, pembangunan gedung baru RS Persahabatan 57.290 m2. Selain itu, pengembangan rumah sakit yang terletak di DKI Jakarta ini mencakup pembelian alat medis teknologi baru dan pembangunan center of excellence di 6 unit layanan.
Pengembangan rumah sakit ini pun menjadi salah satu prioritas Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas pelayanan kesehatan terpadu dengan kualitas internasional. Dengan pengembangan ini diharapkan RS Persahabatan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
Untuk diketahui, dalam rangka penguatan rumah sakit rujukan nasional dan unit teknis vertikal, RS Persahabatan kembali diresmikan pada 30 Agustus 2024.
-
RS Kanker Dharmais, Jakarta
RS Kanker Dharmais adalah pusat kanker nasional dan merupakan layanan terpadu yang menjadi pusat rujukan nasional yang terletak di DKI Jakarta. RS Kanker Dharmais menjadi salah satu dari 6 rumah sakit yang dikembangkan melalui kerja sama pembiayaan dengan IsDB. Pengembangan di rumah sakit ini mencakup perluasan bangunan gedung yang terdiri dari 18 lantai dan 3 basement. Melalui pengembangan ini, terdapat penambahan kapasitas ruang rawat inap dan kapasitas ruang intensive care.
Selain itu, terdapat pengembangan alat medis baru dan dibangun juga layanan Center of Excellence di 4 unit layanan rumah sakit. Pengembangan Rumah Sakit Kanker Dharmais menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas pelayanan kesehatan terpadu dengan kualitas internasional.
Dengan pengembangan tersebut, diharapkan rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Perlu diketahui, dalam rangka penguatan rumah sakit rujukan nasional dan unit teknis vertikal, RS Dharmais kembali diresmikan pada 30 Agustus 2024.
APBN juga berkomitmen dalam menyalurkan pembiayaan saat pandemi Covid-19 (khususnya penanganan kesehatan). Penanganan kesehatan yang diberikan berupa pemberian obat dan vitamin, makanan sehat, fasilitas untuk melakukan isolasi, tabung gas oksigen, pemeriksaan paru-paru, layanan konseling psikolog dan lainnya.
Melalui kerja sama yang baik dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), para tenaga kesehatan (nakes) juga diberikan insentif melalui bantuan APBN. Pemberian insentif ini dilakukan dan diberikan langsung kepada nakes yang membantu pada masa penanganan Covid-19.
Pihak rumah sakit juga dibantu APBN untuk keperluan penambahan peralatan medis dan penyediaan vaksin. Penambahan alat medis dilakukan sebagai upaya penguatan fasilitas kesehatan nasional. Kemudian, vaksin Covid-19 diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia sebagai bentuk perlindungan kesehatan.
Melihat keberhasilan pembangunan infrastruktur kesehatan dan layanan kesehatan lainnya tersebut, pembiayaan pemerintah melalui APBN terbukti dapat memberikan manfaat nyata serta selalu dikelola dengan prudent dan mengutamakan kemajuan dan kesehatan masyarakat Indonesia.
(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini: