Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berupaya agar Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Salah satunya yakni dengan mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik, khususnya motor listrik.
"Kita untuk mengurangi fosil kita, kita harus memakai mobil listrik. Kita nanti dari ESDM akan mendorong untuk konversi dari motor-motor listrik. Motor listrik itu," kata Bahlil dalam acara Rakornas Investasi 2024 di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Ia pun membeberkan bahwa saat ini terdapat sekitar 120 juta unit sepeda motor yang ada di Indonesia. Ia lantas menyoroti konsumsi BBM yang signifikan dari jumlah kendaraan roda dua tersebut.
"Bayangkan 120 juta unit x 3 liter per hari. Berapa minyak kita pakai hanya untuk motor?" kata Bahlil.
Oleh sebab itu, untuk mendukung langkah tersebut, Kementerian ESDM berencana berkolaborasi dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi guna memastikan program konversi kendaraan listrik ini dapat berjalan. Terutama, untuk kendaraan roda dua.
Sebelumnya, Kementerian ESDM mengungkapkan program konversi dari kendaraan roda dua Berbahan Bakar Minyak (BBM) ke kendaraan berbasis listrik masih cukup rendah. Tercatat sepanjang 2023 realisasi program konversi masih di bawah 1000 unit dari target 50 ribu unit.
Menteri ESDM saat dijabat Arifin Tasrif membeberkan penyebab rendahnya program konversi motor BBM ke motor listrik salah satunya disebabkan lantaran motor yang didaftarkan banyak yang tidak memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) alias 'bodong'. Padahal, animo masyarakat untuk mengikuti program ini sebenarnya cukup banyak.
"Yang mendaftar banyak, tapi ternyata pas dicek banyak yang STNK-nya bodong. Jadi pada takut yang nge daftar," kata Arifin ditemui di kantor Ditjen Migas, Jumat (16/2/2024).
Oleh sebab itu, Arifin mengupayakan agar terdapat solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. Misalnya seperti pemberian kebijakan mobil listrik yang dibebaskan dari pengenaan tarif pajak kendaraan bermotor progresif.
"Kita tetap usahain ya karena mau pakai acara apa lagi kita? Industrinya masih belum, motor baru belum bangun, daya beli juga. Cara satu-satunya motor tua ini kita coba dorong untuk dikonversi," ujarnya.
(wia)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Menteri ESDM Bahlil: Subsidi BBM Berlaku Dengan 2 Skema
Next Article Momen GIIAS, Cek 6 Keuntungan Ganti Motor Bensin ke Motor Listrik