Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan Indonesia bukan satu-satunya negara yang melakukan ekspor sedimentasi laut. Menurutnya negara lain juga melakukan penjualan material lumpur dan pasir di laut ini untuk kepentingan reklamasi.
Tenggono menjelaskan sedimentasi laut itu kerap menutupi ekosistem di bawah laut, dan jika tidak disingkirkan maka dapat merusak. Sehingga pada satu sisi pemerintah mau melakukan pembersihan, di sisi lain sedimen ini bisa dijual untuk meningkatkan pendapatan negara.
"Satu sisi dia (sedimentasi) itu harus diperbaiki, dibersihin. Di sisi lain sebetulnya juga ada diseluruh dunia banyak juga yang memanfaatkan sedimentasi untuk kepentingan reklamasi dan dijual. Bapak ibu, kalau mau lihat, sedimentasi negara mana yang tidak dijual, saya mau tanya. Pasti keluar kalau di-googling," kata Trenggono saat Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (20/11/2024).
Ia juga menyebut salah satu negara yang melakukan ekspor sedimentasi laut merupakan tetangga Indonesia, yakni Australia.
"Australia saja ekspor. Banyak sekali, untuk kepentingan reklamasi ya, kalau kita gak boleh lucu juga, padahal itu penerimaan negara," kata Trenggono.
Foto: Ilustrasi Pasir Laut. Getty Images/Spencer Platt
Ilustrasi Pasir Laut (Photo by Spencer Platt/Getty Images)
Ia pun memberikan perhitungan, jika dapat menjual 1 miliar kubik sedimentasi, maka potensi pendapatan dari ekspor sedimentasi laut itu bisa mencapai Rp 67 triliun. Dari penambahan dana sebesar itu, menurut Trenggono bisa program kesejahteraan para pelaku perikanan dan kelautan.
Trenggono menjelaskan hasil ekspor itu bisa untuk meningkatkan nilai tukar nelayan. Nilai tukar yang dimaksud merupakan angka perhitungan hidup bagi nelayan, dari sisi modal, omzet, pengembalian modal, bunga ditambah biaya hidup harian. Menurut Trenggono saat ini nilai tukar nelayan masih di bawah Upah Minimum Rata-Rata (UMR).
Trenggono menjelaskan hasil sedimentasi itu laut itu tidak hanya pasir laut, melainkan banyak material lain yang terbawa juga lainnya yang terbawa di dalamnya termasuk lumpur. Menurutnya arus laut yang membawa sedimentasi baik dari darat maupun laut itu juga kerap menutup ekosistem di bawah laut. Apabila itu tidak disingkirkan maka dapat merusak.
"Padahal di situ ada padang lamun, koral, kemudian kalau dia bergeser ke pesisir itu ada tidal, dan seterusnya. Ini kalau ketutup sedimentasi, sendimentasi itu isinya lumpur, pasir dan segala mace, ya sudah, rusak. Selain untuk kepentingan lainnya juga membuat nelayan tidak bisa melaut. itu kemudian satu sisi dia harus dikoreksi harus diperbaiki, sisi lain sebetulnya juga ada diseluruh dunia banyak juga yang memanfaatkan sedimentasi untuk kepentingan reklamasi dan dijual," terang Trenggono.
(emy/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: KKP Rayakan Hari Jadi Dengan Bagikan Makan Bergizi Menu Ikan
Next Article Menteri Trenggono Ungkap Banyak Antre Beli Pasir Laut RI, Ini DIa