Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Gas dan entitas usahanya PT Pertamina Gas, melanjutkan komitmennya dalam Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui program Perkasa Bumiku. Bertempat di Desa Junti, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, wilayah operasi Pertamina Gas Operation West Java Area, Pertamina memberikan edukasi kepada masyarakat terkait energi berkelanjutan dalam Program Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina.
Pada program ini terdapat 2 instalasi pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total sebesar 7,7 kWp dan kapasitas baterai 10 kWh digunakan untuk mesin pompa pengairan sawah seluas 30 hektar, dimana dapat menyelesaikan permasalahan petani terkait kurangnya irigasi air yang menjadikan hanya dapat panen 1 kali dalam satu tahun tanaman padi, saat ini sudah dapat melakukan panen 2 kali dalam satu tahun serta menanam palawija sebagai tanaman tambahan.
Selain itu guna menunjang peralatan pompa air yang bisa meningkatkan debit air di lokasi yang lain, Pertamina Gas OWJA juga menerapkan inovasi sosial berupa pemanfaatan Painem (Vespa Nanem) yang digunakan oleh para petani untuk dapat menjangkau petak pertanian yang cukup jauh dari sumber pengairan untuk dapat mendapatkan pengairan yang maksimal menggunakan pipa dan pompa BBG portable.
Direktur Teknik dan Operasi PT Pertamina Gas, Indra P. Sembiring menyampaikan, kegiatan ini adalah kolaborasi yang sangat baik antara Pertamina Gas dan masyarakat untuk dapat memitigasi perubahan iklim yang saat ini sedang terjadi.
"Kegiatan ini juga menjadi upaya untuk menjaga alam ini tetap terjaga dengan memanfaatkan EBT untuk pertanian ini. Pada akhirnya program ini bisa berdampak luas untuk kesejahteraan masyarakat di sini," ungkap Indra dalam keterangan resmi, Kamis (21/11/2024).
Dalam kesempatan ini Camat Juntinyuat, Rusyad Nurdin menyampaikan apresiasi terkait Program ini.
"Kita bergandeng tangan dengan Pertamina Gas untuk mewujudkan swasembada pangan masyarakat dan menaikkan hasil panen para petani, kami berharap program ini dapat terus berkelanjutan dan berdampak semakin luas," ujar Rusyad Nurdin.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung program ini.
"Program ini diharapkan mampu menjadi kegiatan yang positif, dan menjadikan swasembada pangan rumah tangga dan dapat menjadi penggerak ekonomi desa, hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS) poin 2 (Mengakhiri Kelaparan), poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim)," ungkapnya.
Pertamina terus memperluas penggunaan energi bersih berbasis perdesaan melalui Program Desa Energi Berdikari (DEB). Hingga saat ini sudah terdapat 125 Desa Energi Berdikari Pertamina yang didukung oleh masyarakat, maupun pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Fadjar menambahkan, dalam menjalankan program DEB, Pertamina tidak hanya melakukan pemasangan infrastruktur energi bersih untuk membangun swasembada energi berbasis desa dengan masyarakat sebagai tulang punggungnya namun juga memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana mengelola energi bersih agar memberikan manfaat optimal bagi pengembangan ekonomi.
Selain mendukung swasembada energi, Program DEB juga berperan penting dalam mengurangi emisi sejalan dengan target pemerintah mencapai NZE pada tahun 2060. Setiap tahun, Program DEB Pertamina berhasil menurunkan karbon emisi sebesar 729.493 ton Co2eq, hal ini berdampak pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Sinergi Pertamina-Vale Masifkan Penggunaan HVO Industri Tambang
Next Article Video: Wow! Laba PIS Naik Tinggi 103% di 1H-2024