Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) berpotensi mencatatkan surplus anggaran operasional tahunan sebesar Rp 40,24 triliun pada 2024. Lebih tinggi dari desain ATBI 2024 yang sebesar Rp 9,67 triliun.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, realisasi itu disebabkan potensi penerimaan anggaran operasional yang mencapai Rp 58,59 triliun hingga akhir tahun, sedangkan pengeluaran operasional prognosanya hanya Rp 18,35 triliun.
Prognosa untuk anggaran penerimaan itu jauh lebih tinggi dari desain ATBI 2024 yang hanya Rp 29,75 triliun, dan desain pengeluaran ATBI 2024 secara total yang mencapai Rp 20,07 triliun.
"Untuk anggaran operasional kami prognosakan realisasinya surplus Rp 40 triliun dengan total pengeluaran Rp 18,3 triliun atau 91,4% dari ATBI," kata Perry saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Detail untuk prognosa penerimaan anggaran operasional itu terdiri dari potensi hasil pengelolaan aset valas yang senilai Rp 58,48 triliun dari desain ATBI 2024 sebesar Rp 29,68 triliun, sementara itu untuk kegiatan penerimaan kegiatan kelembagaan Rp 8 miliar, lebih rendah dari ATBI 2024 Rp 11 miliar, dan penerimaan administrasi Rp 100 miliar, lebih tinggi dari desain Rp 56 miliar.
Adapun untuk detail dari prognosa pengeluaran anggaran operasional, terdiri dari pembayaran gaji dan penghasilan lainnya yang berpotensi sebesar Rp 5,25 triliun hingga akhir tahun, lebih rendah dari desain awal Rp 5,36 triliun.
Lalu, untuk manajemen sumber daya manusia Rp 3,19 triliun dari desain Rp 3,29 triliun, layanan sarana dan prasarana Rp 2,36 triliun dari desain Rp 2,83 triliun, dan perumusan maupun pelaksanaan kelembagaan Rp 1,96 triliun, dari desainnya Rp 2,08 triliun.
Adapula pengeluaran untuk operasionalisasi kebijakan utama yang prognosanya Rp 1,7 triliun, dari desain Rp 1,71 triliun, pemberdayaan UMKM, stabilisasi harga dan akseptasi digital Rp 598 miliar, dari desain Rp 643 miliar, dan pelaksanaan supervisi Bank Indonesia Rp 49 miliar, dari desain Rp 50 miliar.
Sementara itu, untuk program sosial dan pemberdayaan masyarakat senilai Rp 685 miliar prognosanya hingga akhir tahun, dari desainnya senilai Rp 989 miliar, lalu untuk pengeluaran pajak Rp 2,53 triliun dari desain Rp 2,61 triliun, dan cadangan anggaran tak diadakan, dari desain awalnya Rp 490 miliar.
(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bank Indonesia Tahan Bunga Acuan di Angka 6%
Next Article AS-Eropa Bakal Topang Ekonomi Global 2024, China Ambruk