Biden Beri Selamat kepada Trump, Undang ke Gedung Putih dan Janjikan Ini

1 month ago 13

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan panggilan telepon dengan Donald Trump pada Rabu (6/11/2024) untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya dalam pemilihan presiden.

Dilansir ABC News, Biden menyatakan komitmennya untuk memastikan transisi yang mulus dan menekankan pentingnya upaya menyatukan bangsa setelah pemilu yang penuh ketegangan. Selain itu, Biden telah mengundang Trump untuk bertemu di Gedung Putih.

Biden juga menelepon Wakil Presiden Kamala Harris untuk mengucapkan selamat atas "kampanye historisnya." Sementara itu, pihak Trump melaporkan bahwa Trump dan Harris juga berbicara melalui telepon.

Dalam percakapan tersebut, Harris menyampaikan komitmennya untuk bekerja sama dengan Biden demi memastikan transfer kekuasaan yang damai, berbeda dengan transisi yang terjadi pada 2020.

Interaksi ini menunjukkan upaya kedua belah pihak untuk menjaga stabilitas selama masa peralihan kekuasaan, mengingat pentingnya pemulihan kepercayaan publik setelah pemilu yang kompetitif.

Sementara itu, di hadapan pendukungnya, Harris mengakui kekalahan atas Trump. Namun, ia berjanji untuk terus memperjuangkan isu-isu yang ia kampanyekan.

"Meskipun saya mengakui kekalahan dalam pemilihan ini, saya tidak menyudahi pertarungan yang memicu perjuangan ini," katanya.

"Perjuangan untuk kebebasan, untuk kesempatan, untuk keadilan dan martabat semua orang, perjuangan untuk cita-cita di hati bangsa kita, cita-cita yang mencerminkan Amerika yang terbaik. Itu adalah perjuangan yang tidak akan pernah saya lepaskan."

Mengingat kembali beberapa janji kampanyenya, Harris melanjutkan ucapannya dengan penuh semangat.

"Saya tidak akan pernah menyerah dalam perjuangan untuk masa depan di mana orang Amerika dapat mengejar mimpi, ambisi, dan aspirasi mereka, di mana para wanita Amerika memiliki kebebasan untuk membuat keputusan tentang tubuh mereka sendiri dan tidak membiarkan pemerintah memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan," tuturnya.

"Kami tidak akan pernah menyerah dalam perjuangan untuk melindungi sekolah dan jalan kami dari kekerasan senjata dan, Amerika, kami tidak akan pernah menyerah dalam perjuangan untuk demokrasi kami, untuk supremasi hukum, untuk keadilan yang setara dan untuk gagasan sakral bahwa setiap orang dari kita, tidak peduli siapa kita atau di mana kita memulai, memiliki hak dan kebebasan fundamental tertentu. Itu harus dihormati dan ditegakkan," imbuhnya.

Dengan harapan pada pemilihan mendatang yang dapat membantu Demokrat mendapatkan kembali kekuatan politik, Kamala Harris mendesak para pendukungnya untuk tetap terlibat dalam proses demokrasi.

"Perjuangan untuk kebebasan kita akan membutuhkan kerja keras, tetapi seperti yang selalu saya katakan, kami menyukai kerja keras. Kerja keras adalah pekerjaan yang baik. Kerja keras bisa menjadi pekerjaan yang menyenangkan. Dan perjuangan untuk negara kita selalu sepadan," kata Harris.

Dia juga menyampaikan pesan untuk orang-orang muda, yang mendukung Donald Trump dalam jumlah yang sangat besar dalam pemilihan kemarin.

"Kepada orang-orang muda yang menonton, tidak apa-apa untuk merasa sedih dan kecewa, tetapi ketahuilah bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dalam kampanye, saya sering berkata, 'Saat kita berjuang, kita menang.' Namun, inilah masalahnya, terkadang perjuangan membutuhkan waktu. Itu tidak berarti kita tidak akan menang. Itu tidak berarti kita tidak akan menang. Yang penting, jangan pernah menyerah" tegasnya.

Banyak simpatisan Demokrat takut jika Trump kembali menjabat, tetapi Harris mendorong mereka untuk tidak diliputi kesedihan.

"Jadi, bagi semua orang yang menyaksikan, jangan putus asa. Ini bukan saatnya untuk menyerah. Ini saatnya untuk bekerja keras. Ini saatnya untuk berorganisasi, memobilisasi, dan tetap terlibat demi kebebasan dan keadilan serta masa depan yang kita semua tahu dapat kita bangun bersama," ujar Harris.

"Ada pepatah yang pernah disebut oleh seorang sejarawan sebagai hukum sejarah, yang berlaku bagi setiap masyarakat di sepanjang masa. Pepatah itu adalah: hanya ketika hari cukup gelap, Anda dapat melihat bintang-bintang. Saya tahu banyak orang merasa kita memasuki masa yang gelap, tetapi demi kebaikan kita semua, saya harap itu tidak terjadi. Namun, inilah masalahnya, Amerika, jika memang demikian, mari kita penuhi langit dengan cahaya dari miliaran bintang yang cemerlang.

Cahaya, cahaya optimisme, iman, kebenaran, dan pelayanan ... dan semoga karya itu membimbing kita, bahkan dalam menghadapi kemunduran, menuju janji luar biasa Amerika Serikat," katanya.

Suaminya, Doug Emhoff, kemudian muncul di sampingnya, dan pasangan itu melambaikan tangan kepada kerumunan sebelum keluar panggung diiringi alunan lagu Freedom dari Beyoncé, lagu wajib dalam berbagai acara dalam kampanye presidennya.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pilpres AS di Depan Mata, Ini Pilihan Pemimpin Dunia

Next Article Joe Biden Mundur Dari Pilpres AS, Dukung Sosok Ini Lawan Donald Trump

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|