8000hoki Daftar web Slots Gacor Indonesia Terpercaya Mudah Win Setiap Hari
hoki kilat Top Agen situs Slots Gacor Myanmar Terkini Gampang Menang Terus
1000 Hoki Online Platform web Slots Maxwin Cambodia Terpercaya Sering Jackpot Full Non Stop
5000 Hoki Online Data ID server Slot Gacor Japan Terbaru Sering Lancar Menang Full Setiap Hari
7000 hoki Akun situs Slot Gacor China Terbaru Sering Jackpot Non Stop
9000 Hoki Online Daftar website Slots Maxwin Singapore Terkini Sering Menang Full Setiap Hari
List Platform Slots Maxwin Singapore Terbaru Mudah Lancar Jackpot Full Terus
Idagent138 login Id Slot Anti Rungkad Terbaik
Luckygaming138 login Slot Game Terbaik
Adugaming Id Slot Gacor Online
kiss69 Slot Online
Agent188 login Id Slot Game
Moto128 login Slot Online
Betplay138 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya
Letsbet77 login Id Slot Anti Rungkat Terpercaya
Portbet88 login Akun Slot Gacor
Jfgaming168 login Akun Slot Game Online
Mg138 Id Slot Anti Rungkat Terbaik
Adagaming168 Akun Slot Gacor Terpercaya
Kingbet189 Daftar Slot Anti Rungkat Online
Summer138 login Akun Slot Gacor Online
Evorabid77 login Slot Anti Rungkat
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto melemah hari ini (29/11/2024) untuk sementara waktu setelah sempat mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Jumat (29/11/2024) pukul 05:02 WIB, pasar kripto cenderung turun. Bitcoin melemah 1,31% ke US$95.087,22 dan secara mingguan berada di zona negatif 2,98%.
Ethereum terdepresiasi 2,06% dalam 24 jam terakhir sedangkan dalam sepekan menguat 6,51%. Solana tergelincir 1,85% secara harian dan dalam seminggu terakhir mengalami depresiasi 6,96%. Begitu pula Dogecoin yang merosot 0,43% dalam 24 jam terakhir sementara dalam tujuh hari terakhir naik 4,14%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 1,32% ke angka 3.610,6. Open interest terdepresiasi 0,7% di angka US$119,16 miliar.
Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 83 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase extreme greed dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.
Bitcoin dan kripto lainnya mengalami koreksi pada pagi hari ini setelah sebelumnya melonjak dengan cukup menakjubkan.
Dilansir dari coindesk.com, terkhusus bagi Bitcoin (BTC), penurunan dari sekitar level US$100.000 setelah terus-menerus mencetak rekor tertinggi baru hanya merupakan kemunduran sementara sebelum akhirnya melampaui hambatan tersebut menuju harga yang lebih tinggi, kata firma analitik kripto CryptoQuant.
Menurut laporan yang dibagikan pada hari Rabu dengan CoinDesk, berbagai metrik data blockchain menunjukkan bahwa kripto terbesar ini masih memiliki ruang untuk terus berkembang sebelum mencapai puncaknya.
Indeks P&L kustom CryptoQuant, yang menggabungkan berbagai metrik penilaian on-chain untuk menandakan apakah BTC dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah, menunjukkan bahwa aset ini berada dalam pasar bull yang kuat namun jauh dari level overvaluasi yang tercatat pada puncak pasar sebelumnya di tahun 2021, 2017, dan 2013.
Sementara itu, partisipasi investor ritel masih rendah, bertentangan dengan euforia pembelian yang biasanya terlihat di sekitar puncak siklus sebelumnya. Menurut data CryptoQuant, investor ritel telah menjual 41.000 bitcoin sejak Oktober, mengurangi kepemilikan mereka kemungkinan untuk mengambil keuntungan. Sementara itu, investor besar meningkatkan kepemilikan mereka sebesar 130.000 BTC selama periode yang sama.
Investor baru juga tidak terburu-buru memasuki pasar. Nilai BTC yang dimiliki oleh investor baru, atau alamat yang memegang aset tersebut sejak kurang dari enam bulan yang lalu, tercatat sebesar 50% dari total nilai yang diinvestasikan dalam bitcoin (Realized Cap). Angka ini jauh di bawah level 80%-90% yang tercatat pada tahun 2017 dan 2021.
"Puncak harga biasanya terjadi ketika investor baru memasuki pasar untuk membeli pada harga yang sangat tinggi, yang menyebabkan mereka memegang proporsi besar dari total nilai yang diinvestasikan," kata para penulis. "Siklus bull sebelumnya berakhir ketika investor ritel membeli secara agresif, yang tidak terjadi saat ini."
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Alarm Bahaya Sudah Menyala, IHSG-Rupiah Kompak Merana
Next Article Bursa Saham AS Anjlok, Pasar Kripto Ikut Ambruk di Zona Merah